WASATHA.COM, Banda Aceh - Salah satu sumber informasi palsu dan menyesatkan adalah banyaknya situs abal-abal yang memproduksi informasi semata-mata demi uang. Hal tersebut disampaikan Fotografer senior, Hotli Simanjuntak, dalam acara In House Training “Fotografi dan Literasi Digital” yang diselenggarakan oleh Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), UIN Ar-Raniry, Sabtu pagi (22/12/2018), di Aula Fakultas setempat.
Hotli mengatakan, literasi digital adalah kemampuan
individu dalam menggunakan teknologi digital dan alat komunikasi untuk
mengakses, mengelola, mengintegrasikan, menganalisis dan mengevaluasi informasi
untuk mencegah hoaks.
Ia mengajak semua elemen masyarakat dan mahasiswa harus
terlibat aktif dalam menangkal informasi hoaks.
“Penyebaran hoaks sekarang sudah sangat luar biasa,
artinya edukasi-edukasi seperti ini penting untuk mahasiswa supaya mereka paham
dan memiliki pemikiran yang lebih kritis. Kemudian kita bangun kesadaran
melalui literasi digital, ketika orang sudah mulai paham tentang literasi
digital, mudah-mudahan mereka akan mengerti suatu berita tersebut hoaks atau
bukan,” terangnya.
Ia juga menghimbau untuk jangan mudah percaya dengan foto-foto
atau gambar yang belum tentu kebenarannya, dan jangan terlalu cepat mengshare
sesuatu kalau kita belum tau kebenarannya atau siapa yang menyebarkannya.
“Mahasiswa harus belajar lebih banyak, internet itu
bagaikan pedang bermata dua, kalau kita gunakan positif dia akan membuahkan
hasil yang baik, begitupun sebaliknya. Generasi millennial harus lebih giat
belajar untuk proses menangkal hoaks,” harapnya.
Irfan Habibi, mahasiswa KPI, merespons baik dengan
materi yang disampaikan Hotli Simanjuntak. Ia mangatakan, selama ini banyak tersebar
informasi hoaks terutama dalam medsosnya, dan kadang-kadang tanpa diketahui
ternyata informasi tersebut belum tentu benar dan sumbernya juga belum jelas.
“Literasi digital harus kita kampanyekan, kemudian
kita harus tabayun terlebih dahulu terhadap berita-berita yang tersebar di
media sosial, dan semoga materi yang dijelaskan tadi bisa kita implementasikan dalam
menangkal hoaks, sehingga bisa meminimalisir berita-berita hoaks,” pungkasnya. [Mabrur]