WASATHA.COM, BANDA ACEH - Film dokumenter karya Siswa SMAN 10 Fajar Harapan Banda Aceh meraih juara terbaik II Nasional dalam ajang Lomba Kreasi Audiovisual Sejarah (LKAS) 2018 yang dilaksanakan oleh Direktorat Sejarah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Lantai 3, Gedung A Kemdikbud Senayan Jakarta.
Dalam kegiatan yang berlangsung sejak 3-6 Oktober 2018, tim siswa Farhan yang diwakili oleh Muhammad Irsyad, Muhammad Akmal Chumaidy dan Amira Batrisyiya Ghassani Mirza ini mengangkat judul “Jalan Kelam: Aceh Loen Sayang”.
Ketua tim Muhammad Irsyad, Minggu (7/10/2018) mengatakan LKAS tahun ini mengangkat tema “Sejarah Identitas Negeriku, Anak Muda Melek Sejarah”. Dan dari tema tersebut mareka terinspirasi dan berinisiatif mengangkat cerita sejarah konflik dan perdamaian yang pernah melanda tanoh rencong tercinta ini.
“Ide itu yang kami kreasikan dikarenakan banyaknya remaja di jaman milenial sekarang yang sudah lupa akan sejarah bangsanya sendiri. Dan hal tersebut bukanlah untuk mengungkit luka lama, melainkan untuk membuka lembaran baru agar hal serupa tidak lagi terulang di masa yang akan datang,” ungkap Irsyad.
Dalam perlombaan tersebut Tim Farhan dibimbing oleh 3 Guru Pendamping, diantaranya Raudhatul Jannah, S.Pd, Kiki Sanjani S.Pd dan Azad Riski, S.Pd.
Salah seorang Guru Pendamping Raudhatul Jannah, S.Pd menjelaskan berbagai proses dan tahapan telah dilewati tim Farhan ini hingga masuk ke 10 besar nasional. Perjalanannya dimulai sejak pengiriman proposal lomba pada Maret 2018.
Saat itu lanjut Raudhatul Jannah, tim Farhan berhasil masuk ke dalam 20 sinopsis terbaik untuk regional Sumatera atau 60 besar tingkat nasional. Dan kepada tim yang lolos regional Sumatera ini diberikan pelatihan perekaman selama satu minggu di Medan, 23-28 April 2018.
“Usai pelatihan, tim diberi waktu dua bulan untuk menyelesaikan produksi film dokumenternya sesuai dengan proposal yang sudah disetujui oleh juri di daerah masing-masing. Tim Farhan melakukan proses perekamannya tidak hanya di kawasan Banda Aceh dan Aceh Besar saja, tetapi juga melakukan perekaman di Rumoh Geudong, Pidie,” jelas Raudhatul Jannah.
Ia menambahkan prestasi yang diperoleh ini tentunya tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak, diantaranya para guru pembimbing, sekolah, lembaga terkait, instansi pemerintah dan pihak-pihak lainnya.
Sementara itu Kepala SMAN 10 Fajar Harapan Banda Aceh Muhibbul Khibri, S.Pd M.Pd mengapresiasi prestasi yang diraih oleh siswa binaannya itu. Menurutnya itu merupakan kreatifitas dari siswa yang sangat membanggakan sekolah.
“Dengan prestasi ini semoga dapat meningkatkan motivasi siswa dalam menyeimbangkan antara pembelajaran akademik dengan ekstrakurikuler. Dan diharapkan kepada semua guru untuk mensupport kegiatn-kegiatan seperti ini sehingga dapat melahirkan prestasi lainnya,” ungkap Muhibbul Khibri.
Adapun film dokumenter terbaik I dimenangkan oleh SMA Kristen Gloria 2 Surabaya dan terbaik III dari SMA Negeri 3 Denpasar, Bali. Selanjutnya berturut-turut juara Harapan I, Harapan II dan Harapan III diraih oleh SMAN 4 Batam, SMAN 1 Surakarta dan MAN Model Sorong. Dan kepada para juara tersebut panitia memberikan piala, dana pembinaan dan sertifikat.