WASATHA.COM, BANDA ACEH - Pelaksana Tugas Gubernur
Aceh, Nova Iriansyah, mengatakan sistem perekonomian Syariah atau ekonomi Islam
sebagaimana yang diterapkan di beberapa perbankan baik di Indonesia mau pun di
Aceh, dinilai sangat adil dan bijaksana serta mampu memberi keuntungan
bagi para pihak. Hal tersebut, dikarenakan sistem ekonomi syariah lebih
menekankan pada pemerataan distribusi pendapatan dan etika.
"Masalah etika merupakan hal
yang paling ditekankan dalam sistem ini, sebab sistem syariah berlandaskan
kepada Alquran dan hadits," kata Nova saat pembukaan Pertemuan Forum Riset
Ekonomi dan Keuangan Syariah di Kampus Unsyiah, Selasa (18/9/2018)
Pemerintah Aceh, kata Nova juga telah
memulai penerapan sistem perekonomian syariah yang dimulai dengan proses
konversi PT. Bank Aceh dari perbankan konvensional menjadi perbankan Syariah.
Konversi itu merupakan yang pertama dilakukan sebuah bank umum di
Indonesia.
Setelah dua tahun konversi itu
berjalan, kata Nova, perkembangan Bank Aceh Syariah semakin menggembirakan.
Sebab semua transaksi perbankan antara pihak Bank Aceh dengan masabah dilakukan
berdasarkan akad yang sangat transparan.
"Dengan perkembangan yang baik
itu, kita berharap Bank Aceh Syariah tidak hanya dapat berkontribusi bagi
pembangunan Aceh, tapi siap berperan untuk pembangunan nasional," kata
Nova.
Nova menyebutkan, bukan hanya di
Indonesia, konsep ekonomi syariah mulai banyak diterapkan hingga ke lembaga
keuangan internasional. Hal itu dikarenakan konsep ekonomi syariah
mengedepankan jalinan hubungan emosional yang kuat antara pihak perusahaan dan
mitranya, sehingga nilai-nilai ekonomi akan berpadu dengan semangat sosial.
Dalam sistem ekonomi Islam, lanjut
Nova terkandung prinsip segala sesuatunya adalah milik Allah, sedangkan manusia
hanya memanfaatkannya. Dengan sistem itu, setiap individu akan diuntungkan
tanpa mengorbankan hak individu lainnya, sebab ekonomi syariah menekankan pada
prinsip-prinsip moral, yaitu kejujuran, keadilan, keseimbangan, kebenaran,
tolong menolong dan kebersamaan.