Abizal M Yati |
WAKTU begitu cepat bergulir tanpa terasa sudah memasuki 10 akhir Ramadhan, ini adalah saat-saat penentu apakah kita akan mengakhiri Ramadhan ini dengan terus meningkatkan amal shaleh atau malahan lebih menyibukkan diri dengan urusan-urusan keduniaan.
Rasulullah SAW Apabila memasuki 10 akhir Ramadhan maka beliau lebih bersungguh-sungguh meningkatkan ibadahnya, lebih meningkat dari hari-hari sebelumnya (HR. Muslim).
Aisyah menceritakan amalan yang dilakukan Rasulullah pada 10 akhir Ramadhan yaitu menghidupkan malamnya, membangunkan keluarganya dan mengencangkan ikatan sarungnya (Muttafaqun 'Alaih).
Ada tiga amalan Utama pada 10 akhir yg dipahami dari hadis Aisyah tersebut,
Pertama: Menghidupkan malam, maksudnya adalah menunaikan shalat malam baik taraweh ataupun qiyamul lail . Shalat malam Rasulullah dan sahabatnya di masjid hampir berlangsung sepanjang malam dengan bacaan ayat-ayat panjang beberapa juz AL- Quran, mereka baru berhenti ketika mendekati azan shubuh.
Keadaan ini jauh berbeda dengan kita, Dimana akhir-akhir Ramadhan mesjid menjadi sepi, sementara Pusat perbelanjaan penuh sesak, kita sibuk membeli pakaian baru dan perlengkapan rumah tangga, Sibuk memburu dunia, lupa beribadah kepada Allah.
Kedua: membangunkan keluarga untuk menunaikan shalat malam. Seseorang Mukmin tidak yahya mementingkan dirinya sendiri dalam urusan ibadah kepada Allah, namun juga memperhatikan anak dan istrinya dengan mengajak mereka menunaikan shalat.
Allah berfirman: perintahkanlah keluargamu untuk menunaikan shalat dan bersabarlah atasnya (Thaha:132).
Kita gagal menjadi orangtua shaleh bila sibuk beribadah sendiri lalu lupa mengajak anak dan istri. 10 akhir buatlah program dengan keluarga untuk sama-sama ke mesjid menunaikan shalat malam.
Ketiga: mengencangkan ikatan sarung, maksud mengencangkan ikatan sarung disini menurut pendapat jumhur ulama adalah meninggalkan hubungan suami istri (jima'), ini menandakan bahwa 10 akhir adalah fokus untuk i'tikaf di masjid karena orang yang beri'tikaf dilarang melakukan hubungan suami istri sesuai firman Allah, dan jangan lah kamu setubuhi istri-istrimu ketika kamu sedang beri'tikaf di masjid (QS. Albaqarah: 187).
Rasulullah tidak pulang ke rumahnya pada 10 akhir Ramadhan beliau hanya menjulurkan kepalanya di mesjid kepada Aisyah untuk dibersihkan dan dirapikan rambutnya.
Pada 10 akhir Rasulullah ber'itikaf di masjid sampai beliau wafat ( HR. Muslim). Hal ini dilakukan Rasulullah agar lebih fokus kepada kegiatan ibadah.
Mungkin kita yang punya waktu mari sempatkan i'tikaf 10 akhir Ramadhan, jika tidak bisa full sampai berakhir Ramadhan sisihkan waktu tiga atau dua hari bahkan sehari, jika juga tidak bisa maka sempatkan beberapa jam untuk bisa berada di masjid.
Ada apa dengan 10 akhir Ramadhan?kenapa sedemikian rupa usaha Rasulullah? Jawabannya tentu untuk mengintai kedatangan Malam Lailatul Qadhar yang nilai ibadah pada malam tesebut seperti seribu bulan/83 tahun, Allah menurunkan rahmat-Nya, dihapus dosa-dosa orang yang beribadah pada malam tesebut, serta dibebaskan dari siksa api neraka.
Semoga saja dapat kita beribadah secara maksimal 10 akhir Ramadhan ini. [Abizal M Yati]