WASATHA.COM, BANDA ACEH -
Wakil Gubernur Aceh Nova Iriansyah melepas Tim Safari Ramadan 1439 Hijriah ke
seluruh kabupaten/kota di Aceh di Gedung Serbaguna, Komplek Kantor Gubernur
Aceh, Senin (21/05/2018).
Tim yang
beranggotakan perwakilan dari Pemerintah Aceh, ulama, da’i dan tokoh masyarakat
tersebut secara garis besar akan melaksanakan lima tugas utama.
Yaitu,
membangun komunikasi dan silaturrahmi antara Pemerintah Aceh dengan masyarakat,
serta menyampaikan pesan agama dan menyemarakkan syiar Ramadhan, termasuk
menyampaikan pesan pentingnya persatuan dan ukhuwah.
"Tim
juga akan menampung dan menyerap berbagai informasi dan masukan dari
masyarakat," ujar Wagub.
Selain itu, tim juga akan menyampaikan pesan dan
informasi pembangunan agar masyarakat di berbagai pelosok Aceh mengetahui
dengan baik dan benar dinamika pembangunan Aceh yang sedang berjalan.
"Kita
ingin safari ramadhan ini benar-benar substansial, benar-benar program yang
bisa diukur manfaatnya," ujar Wagub.
Menurut Wagub,
informasi-informasi berkaitan dengan perkembangan Aceh saat ini, baik terkait
kondisi sosial maupun ekonominya, penting untuk diketahui masyarakat.
"Masyarakat
tidak boleh kita berikan informasi yang keliru. Kalau memang baik kita katakan
baik. Kalau memang belum kita sampaikan belum dan kita butuh kerja sama dari
masyarakat," ujar Wagub.
Selain
itu, tim juga diminta untuk menghindari membahas hal-hal yang sifatnya
khilafiyah serta mengedepankan sikap saling menghargai perbedaan.
"Dengan
rahmat itu, setiap individu akan saling menghormati, sehingga Ramadhan ini
tidak hanya meningkatkan kesalehan individu, tapi dapat pula meningkatkan
kesalehan sosial," ujar Wagub.
Hal itu,
lanjut Wagub, sesuai dengan pesan Rasulullah SAW yang mengatakan “sebaik-baik
manusia adalah jika ia bermanfaat bagi manusia yang lain.”
"Dengan
merujuk kepada hadist ini, maka Tim Safari Ramadhan ini perlu mendorong
masyarakat Aceh agar meningkatkan semangat saling membantu dan saling
menghormati di bulan mulia ini," kata Wagub.
Selain
itu, masyarakat juga diminta mewaspadai hadirnya provokator mengatasnamakan
agama yang menyebarkan doktrin radikal untuk mengarahkan masyarakat terlibat
aksi terorisme.