|
SETIAP muslim
disunnahkan untuk membaca Bismillahirrahmanirrahim dalam setiap
memulai aktivitasnya, hal ini mengindikasikan bahwa Allah menghendaki setiap
hamba menebarkan cinta dan kasih sayang di bumi baik pada
manusia, tumbuhan maupun hewan.
Sebab misi terbesar manusia diciptakan tiada
lain adalah sebagai khalifah untuk menata dan mengatur kehidupan di bumi. Pun
demikian Islam sebagai Rahmatan
lil’alamin hadir untuk menyempurnaan
fungsi-fungsi khalifah tersebut agar
kehidupan di bumi menjadi tempat yang teduh aman dan damai dengan dipenuhi rasa
cinta dan kasih sayang.
Ar-Rahman dan Ar-Rahim, merupakan dua sifat Allah yang menasbihkan bahwa Allah memiliki
kasih sayang yang luas dan agung.
Kedua sifat
ini meliputi seluruh makhluk di jagad
raya ini, teristimewa Allah menetapkan kasih sayang yang sempurna
bagi orang-orang bertakwa yang mengikuti para nabi dan rasul-Nya.
Oleh karena
itu, mereka mendapatkan kasih sayang sempurna yang bersambung dengan
kebahagiaan yang abadi. Allah
berfirman: “Sesungguhnya
Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada mereka.” (At-Taubah: 117).
Dalam ayat yang lain Allah menegaskan “Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengasih
lagi Maha Penyayang kepada manusia.” (Al-Hajj: 65).
Ramadhan
disebut juga dengan Syahrul Rahmah (bulan
kasih sayang), Artinya di bulan ini kasih sayang Allah tercurah begitu deras
pada setiap hamba yang melaksanakan amalan Ramadhan, sejatinya begitu juga
dengan cinta dan kasih sayang terhadap sesama hamba harus terajut dengan sangat
mesra.
Karena itu, orang-orang yang merajut cinta
kepada Allah dan kepada sesama di bulan ramadhan akan mengundang datangnya
kemuliaan dari Allah Swt.
Kemuliaan-kemuliaan tersebut di antaranya, memperoleh
derajat taqwa atas puasa yang dijalaninya karena cinta Allah, ampunan atas
dosa-dosa yang lalu, mendapatkan kemuliaan malam lailatul qadr, kebersihan jiwa dan
keberkahan harta karena zakat yang ditunaikan serta kefitrahan jiwa.
Kiranya
patut disayangkan bilamana di bulan penuh kasih sayang ini, ada di antara umat
Islam yang menebar terror dan kebencian, malahan tebaran kebencian itu hanya disebabkan
oleh hal-hal bersifat furu’iyah di dalam Islam.
Hal ini tentu kontraproduktif
dengan semangat Ramadhan yang menebar pesona cinta dan kasih sayang, bukankah
cinta Allah akan hadir manakala sang hamba saling mencintai antar sesamanya,
Allah berpesan, cintailah apa yang ada dibumi jika engkau ingin mendapatkan
cinta dari-Ku.
Jadi,
menebar cinta dan kasih sayang terhadap sesama merupakan sebagai prasyarat
untuk meraih cintanya Allah.
Maka sejatinya sebagai insan beriman kiranya dapat
mensinergikan dua cinta ini dengan menutup pintu kebencian baik melalui lisan, postingan
di media sosial, maupun perbuatan yang mengarah pada munculnya konflik di
antara kita.
Artikel Terkait
Ekspektasi Ramadhan
Minggu Abeh
Memenjarakan Pelakor
Artikel Terkait
Ekspektasi Ramadhan
Minggu Abeh
Memenjarakan Pelakor