MENJADI orangtua berarti harus siap belajar dan mengajar seumur hidup. Hal ini karena kita harus mengasuh anak sesuai dengan zaman dan senantiasa menggali ilmu pengasuhan.
Dengan begitu, orangtua bisa
mengajarkan dan mencontohkan hal-hal baik sesuai ajaran Islam pada buah
hati dan keturunannya. Dikutip dari wajibbaca.com, Nabi
Muhammad Shalallahu Alaihi Wa Sallam mencontohkan pada para orangtua untuk
mengajarkan ilmu agama dan kebaikan pada anak-anaknya.
Beliau melarang keras orangtua
berbuat kasar pada anak. Hal ini karena baik buruknya anak sangat bergantung
pada pola asuh orangtua. Untuk itu ada hindari sikap orangtua yang sangat tak
disukai Rasulallah Apa saja?
Memaki
anak | Jangan pernah melontarkan ucapan buruk apalagi mencaci dan
menghina buah hati sendiri.
Misalnya,
seorang ayah karena emosi berkata 'bodoh' dan kata kasar lainnya pada anak.
Termasuk dalam kategori ini adalah memberi nama kepada si anak dengan nama yang
buruk.
Seorang
lelaki penah mendatangi Umar bin Khattab seraya mengadukan kedurhakaan anaknya.
Umar kemudian memanggil putra orang tua itu dan menghardiknya atas kedurhakaannya.
Tidak
lama kemudan anak itu berkata, “ Wahai Amirul Mukminin,
bukankah sang anak memiliki hak atas orang tuanya?”
“Betul,” jawab Umar.
“ Apakah hak sang anak?”
“Memilih calon ibu yang baik untuknya, memberinya nama yang baik, dan mengajarkannya Al-Qur’an,” jawab Umar.
“Wahai Amirul Mukminin, sesungguhnya ayahku tidak melakukan satu pun dari apa yang engkau sebutkan. Adapun ibuku, ia adalah wanita berkulit hitam bekas hamba sahaya orang majusi; ia menamakanku Ju’lan (kumbang), dan tidak mengajariku satu huruf pun dari Al-Qur’an,” kata anak itu.
“Betul,” jawab Umar.
“ Apakah hak sang anak?”
“Memilih calon ibu yang baik untuknya, memberinya nama yang baik, dan mengajarkannya Al-Qur’an,” jawab Umar.
“Wahai Amirul Mukminin, sesungguhnya ayahku tidak melakukan satu pun dari apa yang engkau sebutkan. Adapun ibuku, ia adalah wanita berkulit hitam bekas hamba sahaya orang majusi; ia menamakanku Ju’lan (kumbang), dan tidak mengajariku satu huruf pun dari Al-Qur’an,” kata anak itu.
Umar segera memandang orang tua
itu dan berkata kepadanya, “ Engkau datang untuk mengadukan
kedurhakaan anakmu, padahal engkau telah durhaka kepadanya sebelum ia
mendurhakaimu. Engkau telah berbuat buruk kepadanya sebelum ia berbuat buruk
kepadamu.”
Rasulullah SAW sangat
menekankan agar kita memberi nama yang baik kepada anak-anak kita. Abu Darda’
meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda,
“ Sesungguhnya
kalian akan dipanggil pada hari kiamat dengan nama-nama kalian dan nama ayah
kalian, maka perbaikilah nama kalian.” (HR. Abu Dawud dalam
Kitab Adab, hadits nomor 4297).
Jadi, adalah sebuah bentuk
kejahatan bila kita memberi dan memanggil anak kita dengan sebutan yang buruk
lagi dan bermakna menghinakan dirinya.
Pilih kasih | Memberi lebih kepada anak kesayangan dan mengabaikan anak yang lain adalah
bentuk kejahatan orangtua kepada anaknya. Sikap ini adalah salah satu faktor
pemicu putusnya hubungan silaturrahmi anak kepada orang tuanya dan pangkal
dari permusuhan antar saudara.
Nu’man bin Basyir bercerita, “
Ayahku menginfakkan sebagian hartanya untukku. Ibuku –’Amrah binti
Rawahah—kemudian berkata, ‘Saya tidak suka engkau melakukan hal itu sehingga
menemui Rasulullah.’ Ayahku kemudian berangkat menemui Rasulullah SAW. sebagai
saksi atas sedekah yang diberikan kepadaku. Rasulullah saw. berkata kepadanya,
‘Apakah engkau melakukan hal ini kepada seluruh anak-anakmu?’ Ia berkata, ‘Tidak.’ Rasulullah saw. berkata, ‘Bertakwalah kepada Allah dan berlaku adillah kepada anak-anakmu.’ Ayahku kemudian kembali dan menarik lagi sedekah itu.” (HR. Muslim dalam Kitab Al-Hibaat, hadits nomor 3055).
‘Apakah engkau melakukan hal ini kepada seluruh anak-anakmu?’ Ia berkata, ‘Tidak.’ Rasulullah saw. berkata, ‘Bertakwalah kepada Allah dan berlaku adillah kepada anak-anakmu.’ Ayahku kemudian kembali dan menarik lagi sedekah itu.” (HR. Muslim dalam Kitab Al-Hibaat, hadits nomor 3055).
Tidak
memberi Pendidikan kepada anak | Ada syair Arab yang
berbunyi, “ Anak yatim itu bukanlah anak yang telah ditinggal orang tuanya dan
meninggalkan anak-anaknya dalam keadaan hina.
Sesungguhnya
anak yatim itu adalah yang tidak dapat dekat dengan ibunya yang selalu
menghindar darinya, atau ayah yang selalu sibuk dan tidak ada waktu bagi
anaknya.”
Ajaran penting dari syair
tersebut adalah perhatian dari orangtua. Bentuk perhatian yang tertinggi
orangtua kepada anaknya adalah memberikan pendidikan yang baik.
Tidak memberikan pendidikan yang baik dan maksimal adalah boleh dibilang sikap orangtua yang sangat buruk. (sumber: dream.co.id)
Tidak memberikan pendidikan yang baik dan maksimal adalah boleh dibilang sikap orangtua yang sangat buruk. (sumber: dream.co.id)