WASATHA.COM, BANDA ACEH - Jurnal
Ilmiah Islam Futura Pascasarjana UIN Ar-Raniry Banda Aceh bekerjasama dengan
Relawan Jurnal Indonesia (RJI) Aceh dan ICAIOS mengadakan workshop tata kelola
terbitan berkala ilmiah, Senin hingga Selasa (24/4/2018) di Pascasarjana UIN
Ar-Raniry dan Ruang Seminar Anthony Reid, ICAIOS.
Kegiatan ini diikuti oleh
berbagai puluhan pengurus jurnal di lingkungan perguruan tinggi dan non
perguruan tinggi di Aceh antara lain: Universitas Syiah Kuala, UIN Ar-Raniry,
Universitas Abulyatama, Universitas Serambi Mekah, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Sabang (STIES), STIKES Bustanul Ulum Langsa, Balai Bahasa Aceh dll.
Koordinator Relawan JurnaI Indonesia (RJI) Aceh, Dr. Anton Widyanto, MA, Ed.S mengatakan, pada kegiatan
tersebut peserta dibagi menjadi dua kelompok agar lebih efektif karena langsung
didampingi oleh tim ahli dan tutor RJI
Aceh yang berasal dari berbagai lembaga antara lain: UIN Ar-Raniry, Universitas
Serambi Mekah, Universitas Abulyatama dan Universitas Malikussaleh.
Menurut Anton, kegiatan tersebut bertujuan
untuk meningkatkan kualitas tata kelola jurnal ilmiah, sekaligus untuk
mendongkrak gerakan literas dan publikasi ilmiah di Provinsi Aceh.
Hingga tahun 2018, menurut Anton dari
ratusan jurnal yang diterbitkan berbagai Lembaga di Aceh, hanya ada dua institusi
yang memiliki jurnal terakreditasi nasional yaitu Unsyiah dan UIN Ar-Raniry.
“Kondisi ini tentu sangat memprihatinkan,
karena tidak sebanding dengan kebutuan ribuan dosen, guru, peneliti dan tenaga
fungsional lain di Aceh yang sangat membutuhkan media publikasi ilmiah yang
berkualitas,” katanya.
Ia mengatakan, perubahan paradigma terbitan berkala ilmiah dari versi print
ke versi online menuntut semua jurnal untuk saling bekerjasama, bahu-membahu
dan saling membantu sama lain. Tanpa adanya keterbukaan, mau belajar dan
berbagi ilmu, maka tentu akan sangat sulit membangkitkan kualitas jurnal di
Aceh.