KELAHIRAN manusia mulia yang selalu
dirindukan oleh setiap hamba Allah yang beriman. Hadirnya ke muka bumi ini
merupakan karunia terbesar dari Allah.
Kehadirannya bagaikan rahmat bagi seluruh alam.
Ia bagaikan rembulan di kala malam purnama tiba, hadirnya bagaikan mata air di
tengah padang pasir yang gersang.
Dialah Muhammad bin Abdillah bin Abdil Muthalib
bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Qushayy bin Kilab bin Murrah bin Ka’b bin Luaiy
bin Ghalib bin Firh bin Malik bin Nadlr bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah
bin Ilyas bin Mudlar bin Nizar bin Ma’d bin ‘Adnan yang lahir pada hari senin,
malam 12 Rabiul Awwal di Makkah bertepatan dengan awal tahun gajah.
Seorang pemuda yang terlahir dari rahim seorang
wanita mulia, Aminah binti Wahab bin Abdi Manaf bin Zuhrah bin Kilab bin
Murrah.
Rasulullah merupakan sosok seorang lelaki
sejati. Allah memberikan kekuatan baginya sebanding 40 orang laki-laki perkasa.
Dia seorang pemberani, ditakuti musuh-musuhnya dan disegani sahabat-sahabatnya.
Ketika ibundanya melahirkan Rasulullah beliau
melihat pada bayinya cahaya yang menyinari istana Bushar di Syam sehingga beliau
dapat melihat leher-leher unta yang ada di Bushra. Beliau terlahir dalam
keadaan bercelak, memakai wewangian dan telah terpotong tali pusarnya, serta
telah berkhitan.
Sebuah keajaiban yang sangat luar biasa ketika
manusia mulia ini lahir, di mana ia berlutut dan mengangkat kepalanya ke
langit. Bahkan di antara kedua pundak beliau terdapat tanda keNabian.
Rasulullah adalah orang yang sangat rendah
hati, sabar, setiap tutur katanya halus dan penuh dengan hikmah. Bahkan ia
tidak pernah menyakiti hati sahabatnya yang baru dikenalnya atau yang telah
lama ia kenal. Maka bila digambarkan, Al- Qur’an adalah gambaran yang tepat
untuk akhlak beliau.
Sebagaimana Sayyidah ‘Aisyah berkata yang
maknanya:
“Dan akhlaknya (Muhammad) adalah al- Qur’an.”
Yakni setiap akhlak baik yang disebutkan dalam
kitab suci Al- Qur’an adalah gambaran pada diri beliau, Muhammad Nabi tercinta
dan termulia. [Nurmalasari]