WASATHA.COM –
Wakil Rektor III Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, Prof. Dr.
Syamsul Rijal, M.Ag mengajak mahasiswa UIN Ar-Raniry memperkuat kemampuan soft
skill dalam rangka memperkuat kapasitas diri sehingga diharapkan dapat
membentengi diri dari ajaran-ajaran radikalisme yang berkembang deras dewasa
ini.
Hal tersebut disampaikannya saat mengisi studium general
(kuliah umum) dengan tema “Kepemimpinan Mahasiswa dalam Membendungg Radikalisme
di Kalangan Kampus” yang diselenggarakan oleh Fakultas Dakwah dan
Komunikasi (FDK)UIN Ar-Raniry dan dihadiri oleh seratusan mahasiswa, Selasa,
(19/12).
“Ajaran radikal mudah diterima oleh generasi muda yang
tidak memiliki kemampuan soft skill. Jadi mahasiswa jangan hanya
membekali diri dengan kemampuan hard skill. Tapi perkuat soft
skill nya juga yang lebih penting, “ ujar Prof Syamsul Rijal.
Ia juga menambahkan, mahasiswa harus mampu memadukan
antara hard skill dengan soft skill, seperti dapat
mengendalikan emosi dalam diri, dapat menerima nasehat orang lain, mampu
memanajemen waktu, dan selalu berpikir positif dan sebagainya.
Dalam paparannya, Prof Syamsul juga mengharapkan agar
mahasiswa dan mahasiswi UIN Ar-Raniry dapat menjadi pelopor anti radikalisme
dengan cara berdiri pada posisinya sebagai pelopor perubahan.
Selain itu, ia juga mengharapkan agar mahasiswa UIN
Ar-Raniry dapat membiasakan diri memberikan solusi saat menyampaikan kritikan.
“Kalau anda mengkritisi kebijakan tanpa solusi, itu
artinya ada karakter radikal dalam diri anda. Dan kalau sebagai mahasiswa anda
mampu memberikan solusi, “ ujar Prof Syamsul.
Sebelumnya, Dekan FDK UIN Ar-Raniry, Dr Kusmawati Hatta
saat menyampaikan sambutan mengharapkan agar mahasiswa UIN Ar-Raniry tidak
hanya mementingkan kegiatan ekstrakurikuler, namun juga seharusnya juga fokus
pada kegiatan intrakurikuler.
‘Paham-paham radikal ini sangat membahayakan. Maka dosen
dan mahasiswa harus berjuang bersama untuk membendungnya. Baik dengan cara
membentengi diri sendiri maupun dengan bekerjasama dengan orang lain, “ ujarnya
Kusmawati Hatta juga mengharapkan agar alumnus FDK UIN
Ar-Raniry kelak dapat menjadi da’i dan da’iyah di masyarakat. Selain itu, dalam
sambutannya, Ia juga menyorot kegiatan-kegiatan yang dikerjakan di malam hari
karena menurutnya sangat berpotensi menyeleweng.
“Kuliah kerja malam ini tidak dibenarkan. Ini radikal model lain
yang harus dilarang, “ ujarnya. [Teuku
Zulkhairi]