Foto : Google |
“ALLAH, tidak ada ilah (yang berhak disembah) melainkan Dia, yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa seizin-Nya. Dia mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dan Dia Maha Tinggi lagi Maha besar". (QS. Al Baqarah: 255)
Ayat Kursi adalah ayat yang mempunyai kedudukan istimewa di dalam Al-Quran. Beberapa keistimewaan Ayat Kursi itu antara lain sebagai berikut.
Pertama, ayat teragung dalam Al-Quran. Pernah suatu harai Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bertanya kepada Ubay bin Kaab, Ayat mana yang paling agung dalam kitabullah? Ubay menjawab, Ayat Kursi. Maka Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam menepuk dada Ubay kemudian berkata, Wahai Abu Mundzir, semoga engkau berbahagia dengan ilmu yang engkau miliki. (HR. Muslim).
Ayat Kursi dikatakan sebagai ayat yang paling agung karena mengandung nama Allah yang paling agung, sepertu Al hayyu Al Qayyum. Syaikh Said bin Wahf Al-Qahthani berkata, yang dimaksud dengan al-hayyu adalah hidup yang sempurna. Di dalam sifat al-hayyu ada sifat dzatiyah bagi Allah yaitu al-ilmu (ilmu), al izzah (mulia), al-qudrah (kemampuan), al-iradah (keinginan), al-azhamah (mulia), al-kibriya (maha tinggi) dan sifat-sifat dzatiyah yang sangat suci (sakral) lainnya. (Syarh Asma Allah Al-Husna, hlm. 104)
Di dalam sifat Al-hayyu juga menunjukkan adanya sifat kesempurnaan bagi Allah. Sifat pendengaran, penglihatan, ilmu, kemampuan, kemuliaan, rahmat, kehendak, ada pada nama Al-Hayyu (Maha Hidup). Ketika seorang muslim mengimani nama Allah Al-Hayyu tentu akan membuat hamba memurnikan atau mengikhlaskan ibadah hanya pada Allah dan tidak berbuat syirik pada-Nya. Demikian yang diterangkan dalam Kitab At-Tauhid, hlm. 165-168.
Sementara itu, sifat Al-qayyum punya dua makna, pertama, berarti Allah berdiri sendiri dengan sifat kemuliaan-Nya dan tidak bergantung pada satu pun dari makhluk-Nya. Kedua, Allah yang mengatur bumi dan langit serta segala makhluk di dalamnya. Allah tidak membutuhkan sesuatu dari makhluk, tetapi sebaliknya makhluk yang membutuhkan-Nya. (Syarh Asma Allah Al-Husna, hlm. 105)
Allah Al-Qayyum, artinya Allah itu berdiri sendiri. Allah juga mengatur setiap makhluk-Nya. Allah yang mengatur rezeki seluruh makhluk hidup. Allah yang mengatur urusan mereka, Dia juga yang kelak akan mengumpulkan dan menghisab semua manusia pada hari kiamat. Yang menjadi bukti kesempurnaan sifat Al-Hayyu Al-Qayyum, Allah tidak pernah mengantuk dan tidak tidur. Allah berdiri sendiri dan tidak bergantung kepada makhluk-Nya. (Kitab At-Tauhid, hlm. 170).
Kedua, keagungannya melebihi langit dan bumi. Kedahsyatan Ayat Kursi melebihi keagungan langit dan bumi. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, Tidaklah Allah menciptakan langit dan bumi melebihi agungnya Ayat Kursi (karena di dalam ayat tersebut telah mencakup Nama dan Sifat Allah). Sufyan ats-Tsauri berkata, Sebab Ayat Kursi merupakan (salah satu) kalamullah (perkataan Allah), sedangkan kalamullah itu lebih agung dari ciptaan Allah yang berupa langit dan bumi (HR. At-Tirmidzi).
Ketiga, sebagai doa sebelum tidur. Ayat Kursi juga menjadi salah satu zikir pagi dan petang. Selain itu, Ayat Kursi juga digunakan sebagai doa sebelum seorang muslim tidur. Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, Siapa membacanya (Ayat Kursi), maka akan senantiasa dijaga oleh Allah dan dijauhkan dari syetan sampai pagi. (HR. Al-Bukhari, dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu)
Dalam hadis lain, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, Apabila engkau mendatangi tempat tidur (di malam hari), bacalah Ayat Kursi, niscaya Allah akan senantiasa menjagamu dan setan tidak akan mendekatimu hingga waktu pagi. (HR. Al-Bukhari). Selain itu, disyariatkan dibaca pada pagi hari dan sore hari, sebagai bagian dari zikir pagi dan sore hari.” (HR. Al-Nasai, dishahihkan Al-Albani di Shahih al-Targhib wa al-Tarhib, no. 662)
Keempat, Ayat Kursi menjadi salah satu sebab seorang muslim masauk surga. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, Barangsiapa yang membaca Ayat Kursi setelah selesai shalat, maka tidak ada yang menghalanginya masuk surga kecuali kematian. (HR. An Nasa-i, dinilai shahih oleh Syaikh Al-Albani). Beberapa hadits di atas menunjukkan keutamaan Ayat Kursi. Bila seorang muslim membacanya dengan rutin terlebih lagi dengan memahami setiap makna yang terkandung di dalamnya, maka bisa dipastikan ia akan mendapatkan banyak keutamaan dari Allah Taala karena telah mengagungkan nama-Nya.
Ayat Kursi bukan ayat yang panjang dan sulit untuk di hafal. Karena itu, sebagai muslim yang baik, mari kita berlomba dalam kebaikan dengan menghafal dan menjadikan Ayat Kursi ini sebagai wirid rutin kita setiap waktu. Jangan sia-siakan waktu kita untuk menghafal Ayat Kursi sebab semua akan bermanfaat bagi diri sendiri di akhirat kelak bagi siapa saja yang mengamalkannya, wallahualam. [Bahron Ansori, Pemerhati Sosial Agama, menetap di Majalengka]