WASATHA.COM – Sabtu, 28 Oktober, kata-kata lantang yang membakar
jiwa-jiwa para pemuda Aceh ini mulai menghancurkan dan melemahkan rasa ketidakpedulian
terhadap tanah air tercinta, Indonesia.
Teriakan hangat sebagai kata pembuka di
awal pembicaraannya, Rektor Universitas Syiah Kuala, Prof. Dr. Ir. Samsul
Rijal, M. Eng mengajak seluruh para pemuda Aceh untuk menolak paham terhadap
terorisme, radikalisme, dan komunisme yang bisa meruntuhkan ideologi bangsa
Indonesia.
“Terorisme, radikalisme, dan komunisme
mulai muncul kepermukaan, mulai berteriak lantang dan mulai keluar dari
persembunyian, mereka mulai masuk ke kampus, pendidikan mulai dari sekolah
menengah, hingga perguruan tinggi. Syukur Alhamdulillah, pemimpin kita mulai
bergerak cepat demi menjaga keutuhan bangsa dan ideologi pancasila,” ujar
Samsul Rijal.
Ia mengharapkan agar seluruh masyarakat
Aceh, khususnya pihak universitas harus paham terhadap terorisme, radikalisme dan
komunisme agar tidak memberikan tempat di jantung rakyat Aceh.
“Silahkan pihak universitas untuk
mempelajari paham-paham itu, sehingga kita dapat menangkal semua paham-paham
radikalisme yang akan muncul ke permukaan, dan saya berkomitmen tinggi dan berupaya
sekuat tenaga agar Aceh tidak memiliki ruang terhadap ketiga paham tersebut di
jantung rakyat Aceh,” tambahnya.
Hal ini sudah menjadi tanggung jawab
para pemuda di masa depan untuk lebih baik dalam menjaga ideologi bangsa Indonesia
agar tetap satu dan utuh. Serta pemahaman agama yang benarlah yang bisa
menangkal tersebarnya ketiga paham tersebut.