WANITA mana yang tidak
ingin memiliki kecantikan luar dan dalam (inner beauty)? Semua wanita pasti
memimpikan untuk mempunyai kecantikan inner beauty, tak terkecuali kaum
muslimah.
Banyak wanita
modis dan bergaya. Apalagi itu akan membuat kesan pertama dari penampilannya.
Hanya saja hal itu bukan merupakan yang paling penting. Kecantikan fisik pasti
bisa memudar seiring berjalannya waktu. Tak selamanya wanita cantik dan muda
itu muda dan cantik kan?
Ternyata ada hal
lain yang mesti diperhatikan seorang wanita untuk menjadi cantik. Tidak
seharusnya seorang wanita hanya terlena dengan mempercantik fisiknya saja.
Lebih jauh dan besar dari kecantikan fisik adalah bagaimana seorang
wanita tampil cantik dengan memiliki kepribadian mulia.
Walau penampilan
dan wajahnya biasa-biasa saja, tapi jika ia berkarakter, mempunyai wawasan dan
pengetahuan yang luas, nyaman dan enak jika diajak ngomong,
rendah hati dan tidak sombong. Dijamin orang akan betah dan ingin berlama-lama
dekat dengannya, dan dia akan tampil menarik serta memesona.
Kecantikan seperti
itulah yang disebut dengan inner beauty.
Suatu kecantikan yang terpancar dari pribadi yang penuh pesona.
Semua wanita bisa
memiliki inner beauty tersebut, asalkan dapat menjadi diri
sendiri, tahu kelemahan dan kelebihan diri sendiri, mau memperbaiki kelemahan
dan kekurangan diri, serta senang menggali dan mengoptimalkan potensi
serta kelebihan yang sudah Allah titipkan padanya.
Berikut beberapa rahasia agar anda bisa mempercantik ruhiyah dan menjadi
seorang wanita yang memiliki inner beauty antara
lain;
Pertama, Mengisi Akal. Seorang wanita yang mempunyai inner beauty akan
terpancar dari caranya bicara yang tidak ngawur,
sopan santun, lemah lembut dan penuh hikmah, serta tidak asal bunyi (asbun).
Ia berusaha selalu berhati-hati dalam memilih kata. Sehingga tak heran,
setiap yang dikatakannya penuh manfaat bagi yang mendengarkannya, mengandung
hikmah-hikmah yang bisa diamalkan oleh settiap orang yang mendengarkannya.
Hal itu bisa
diperoleh dengan cara senantiasa mengisi akal dengan banyak membaca buku-buku
Islam serta majalah-majalah Islam agar ilmu pengetahuan yang meningkat dan
bermanfaat.
Kedua,
Menata Hati. Inner
beauty atau kecantikan spiritual akan memancar jika seorang
wanita mampu menjaga kebersihan hati dan menghilangkan penyakit-penyakitnya,
serta mencintai Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi
Wasallam di atas segala cinta. Mengembangkan rasa persaudaraan (ukhuwah) pada
sesama kaum wanita khususnya dan semua orang serta mempunya rasa kasih sayang
kepada seluruh makhluk Allah.
Semua ini akan menjadikan dirinya sebagai pribadi yang penuh cinta kasih
dan rendah hati, selalu
optimis dalam meniti dan mengisi hari-harinya.
Ketiga, Aktivitas Anggota Tubuh. Seorang wanita dengan inner beauty yang
tinggi akan mempunyai akhlak yang mulia sesuai dengan tuntunan Nabi Shallallahu
‘Alaihi Wasallalm.
Untuk menghadirkan kecantikan ruhani seperti itu, kaum wanita tidak
perlu bersusah payah. Hanya perlu; memperbanyak amal kebaikan dan menjauhi segala
keburukan. Mengganti acara ngerumpi dengan zikir dan
selalu ingat dengan hari kiamat. Jangan sering berkeluh kesah dan
menyia-nyiakan waktu. Selalu merasa dekat dan diawasi Allah dengan memperbanyak
amalan-amalan sunnah, dan yang tak kalah penting adalah berteman dengan orang
yang baik dalam lingkungan yang baik.
Ini bukan berarti
pilih-pilih teman karena berteman itu harus dengan siapa saja, tak peduli siapa
dan dari mana dia berasal. Tapi kalau mencari teman tempat curhat, jelas harus
yang baik dan yang bisa membimbing kearah yang lebih baik.
Yang perlu
kita ingat, adalah bahwa kecantikan yang hakiki tercermin dari hati yang
bersih, tergambar dari akhlak yang mulia dan terbentuk dari kecerdasan akal.
Ciri Wanita Pemilik Inner Beauty
Ada beberapa yang
akan timbul jika seorang wanita itu memiliki inner beauty antara lain;
pertama, kemampuan dalam menunjukkan kepercayaan diri dan
selalu merasakan kenyaman dimanapun ia berada.
Ia pun berani dan tidak menampakkan kegelisahan-kegelisahan yang
biasanya timbul saat seseorang memasuki lingkungan baru. Dia bukanlah wanita
yang mudah galau atau sering curhat melalui dinding face booknya.
Kedua, menunjukkan minat pada lingkungan dan menikmati
suasana yang dihadapi.
Rajin menggali informasi dari lingkungan, mulai dari orang per orang
juga elemen-elemen di lingkungan yang sedang dihadapi lalu mempelajarinya. Dia
bukan tipe wanita yang hanya menerima setiap informasi yang diperolehnya tanpa
mau meneliti kebenarannya.
Ketiga, selalu memfokuskan diri sebagai pusat keseimbangan.
Ia tidak pernah hanyut oleh cerita, komunikasi, citra lingkungan yang
terlalu dramatis sehingga bisa melupakan dirinya sendiri. Pemikirannya sangat
objektif dan memperhatikan kedalam atau keluar dirinya secara seimbang.
Keempat, saling mengisi dalam berkomunikasi secara harmonis dan tidak
mendominasi.
Biasanya ia selalu mengatur irama, tempo, intensitas pembicaraan. Ia
tahu, kapan waktunya harus mendengar atau berbicara serta tidak
berpindah-pindah tema pembicaraan secara drastis.
Ia sangat memahami
estetika seperti menyesuaikan busana dengan acara, memilih kata-kata yang baik
dalam berkomunikasi, memilih tema pembicaraan. Intinya, ia selalu terlihat
menarik namun tidak berlebihan.
Kelima, bahasa tubuhnya yang positif dan menunjukkan minat dalam berinteraksi.
bersikap terbuka, mudah menyesuaian diri (adaptif), memiliki empati,
bersemangat serta interaktif. Dengan bahasa tubuhnya, ia mampu menunjukkan
keterlibatan secara psikologis dalam berkomunikasi. Dia bukanlah wanita yang
tertutup dari semua lingkungan. Dia wellcome menghadapi lingkungan baru, hanya
saja ia tetap menyaring mana yang baik dan buruknya.
Keenam, percaya diri.
Bagi seorang muslimah yang memiliki inner beauty, maka akan merasa
bahwa dirinya adalah sahabat terbaiknya. Ia meyakini jati dirinya sebagai
penopang kesuksesannya. Percaya diri bukan berarti sulit menerima pengaruh dari
luar.
Namun percaya diri
dirasakannya secara internal dalam dirinya, ada proses konfimasi balik kedalam
dirinya jika sedang berinteraksi dengan lingkungan luar. Berani menganalisis
dan mensintesa isi komunikasi dan yang terpenting adalah berani mengambil
keputusan walau sekecil apa pun.
Ketujuh, kharismatik.
Ia selalu memiliki aspek berpengaruh, menjadi teladan bagi kaumnya
dan mempunyai jiwa kepemimpinan. Suatu tanda dari kharismanya adalah ia
memiliki visi kedepan, memiliki upaya transformasi kesadaran lingkungan kearah
yang lebih baik, memberikan pencerahan dan memiliki keyakinan dalam memecahkan
masalah yang ada di lingkungan. [Bahron Ansori|Mirajnesw.com]