WASATHA.COM - Sejumlah warga masyarakat gampong Mutiara, Kecamatan Sawang, Kabupaten
Aceh selatan, melakukan gotong royong untuk memperbaiki saluran irigasi yang
terkena banjir bandang satu tahun yang lalu, Sabtu (22/7/2017).
Amir, salah satu petani menyebutkan, jaringan
irigasi yang telah rusak akibat bencana alam satu tahun lalu itu telah
mengakibatkan tidak bisa bercocok tanam, lahan yang terkena luapan banjir
bandang tersebut menumpukkan material tanah, kayu dan bebatuan sekitar 20
hektare lahan pertanian di lhok rantau panyang.
“Sedangkan di lhok atau blok yang lain
juga sama, puluhan hektar yang tidak bisa difungsikan untuk menanam padi,” ujar
Amir.
Ia menambahkan, pekerjaan pembersihan
material longsor berupa batu-batuan besar itu cukup berat dan membutuhkan waktu
lama yang mengakibatkan masyarakat terpaksa gotong royong selama sebulan ini.
"Petani sangat mengharapkan
infrastuktur penting ini dapat segera berfungsi kembali secara maksimal dan
dapat menopang kebutuhan hidup masyarakat disini," kata Amir.
Hal senada juga disampaikan Aminan, yang sudah puluhan tahun menggarap sawah yang
disewanya itu.
Menurut Aminan, Pihaknya tidak bisa
menurunkan alat modern untuk mengangkat material longsor karena keterbatasan
biaya untuk menyewa alat berat, seharusnya pemerintah mau turun tangan
membersihkan irigasi ini.
Ia menambahkan, pemerintah hanya mendata
saja. Pasca banjir setahun yang lalu bupati sudah pernah kelokasi untuk
meninjau langsung akses jalan kendaraan menuju kesana. Tapi, bantuan pemerintah
tak kunjung datang.
Ingin Tampil Cantik? Indah Dini Makeover Solusinya
“Oleh karena itu, jalan keluarnya dengan
memperbaiki irigasi ini secara manual dan gotong royong saja” tambah Aminan.
Keujrun Rantau Panyang, Agam, mengatakan
irigasi panton selama ini dimanfaatkan petani untuk mengairi areal persawahan,
namun sejak terjadinya longsor dan material yang menimbun irigasi ini tidak
dapat lagi mengairi sawah petani.
Baca Juga: