WASATHA.COM – Khatib shalat jum’at disetiap mesjid
diharapkan dapat menyampaikan kepada jama’ah tentang kondisi Masjid Al-Aqsha di
Palestina yang hari ini mengalami kondisi yang miris, dimana sejak beberapa
hari terakhir telah ditutup oleh penjajah Israel.
Masjid Al-Aqsha merupakan kiblat pertama umat Islam, mesjid ini juga
disebut dalam Alquran sebagai tempat dimana Nabi Muhammad Saw memulai
perjalanan Mi’raj untuk menerima kewajiban shalat sehari semalam lima waktu
bagi umat Islam.
Oleh karena itu, sangat layak bahkan merupakan kewajiban bagi setiap muslim
untuk peduli pada kemuliaan Al-Aqsha.
kabar terakhir dari berbagai sumber, kondisinya sangat miris sekali. Bahkan
untuk shalat jum’at di Al-Aqsha saja umat Islam di Gaza dilarang oleh Israel.
Begitu juga azan dilarang untuk dikumandangkan. Ini kondisi paling buruk bagi
Al-Aqsa sejak puluhan tahun terakhir, yaitu sejak terakhir kali Israel menutup
masjid ini pada tahun 1967.
Ini merupakan penghinaan paling berat Israel kepada umat Islam saat dimana
kita menyaksikan dunia Islam sedang berpecah belah sehingga tidak mampu
mencegah Israel dari kebiadabannya menghina Masjid Al-Aqsha dan seluruh umat
Islam.
Dengan penyampaikan informasi tentang Masjid Al-Aqsha, kita harapkan umat
Islam sadar dan memahami tanggung jawab besar di pundak mereka untuk membantu
keselamatan Masjid Al-Aqsha. Sebab, kondisi miris Masjid AL-Aqsha hari ini
menandakan bahwa umat Islam saat ini berada dipuncak kelemahannya. Oleh sebab
itu, peran khatib untuk menyampaikan kondisi ini kepada ummat sangat
diharapkan.
Bagi masyarakat biasa bisa membantu dengan cara mendo’akan agar penjajah
Israel segera pergi dari Palestina. Sementara bagi pejabat atau politisi dan
siapa saja yang memiliki kekuasaan agar melakukan upaya diplomasi-diplomasi
untuk meminta dunia Internasional agar memaksa Israel menghentikan provokasi
mereka di Masjid Al-Aqsa. [Teuku
Zulkhairi / Sekjend PW Bakomubin Aceh]
Baca Juga: