WASATHA.COM – Rektor
Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Prof. Dr.H. Farid Wajdi Ibrahim, MA juga
sebagai koordinator perguruan tinggi Agama Islam Swasta mengatakan, Saya tidak
mau dituduh sebagai penyumbang kebodohan di Negeri ini.
“Saya sebagai
koordinator perguruan tinggi Agama Islam Swasta tidak mau dituduh sebagai
penyumbang kebodohan di Negeri ini, karena tidak mampu membina perguruan tinggi
swasta lebih baik, apalagi standar yang ditetapkan pemerintah tidak dibarengi
dengan peningkatan anggaran dan bantuan operasional perguruan tinggi,” demikian
ditegaskan koordinator kopertais Prof. Dr.H. Farid Wajdi Ibrahim, MA pada
pembukaan workshop penyusunan borang akreditasi institusi bagi PTKIS di lingkungan
kopertais V Aceh, Banda Aceh, Minggu (30/7/2017).
Ia juga
mengatakan, Peningkatan mutu, sarana dan prasarana sangat diperlukan untuk
menunjang akreditasi kampus,
“Perguruan tinggi
baik swasta maupun negeri terus bertambah jumlahnya, peningkatan mutu, sarana
dan prasarana sangat diperlukan untuk menunjang akreditasi kampus, sehingga
mampu bersaing ditingkat nasional dan internasional,” ujar Farid Wajdi.
Baca : Malam Penutupan Baksos Warga Menangis
Perguruan
tinggi Islam di Indonesia baik swasta maupun negeri terus tumbuh, mereka terus
berpacu dalam meningkatkan kualitas, penambahan sarana dan prasarana dalam
rangka menunjang akreditasi untuk mencapai
standar mutu pedidikan sebagaimana ditetapkan pemerintah.
Menurut koordinator
kopertais wilayah V Aceh, Prof. Farid wajdi, MA, dalam hal ini Pemerintah boleh
saja menetapkan standar sebuah perguruan tinggi agar mampu bersaing ditinggkat
Nasional dan Internasional.
“Pemerintah boleh
saja menetapkan standar sebuah perguruan tinggi sehingga memiliki kualitas
untuk bersaing ditinggkat Nasional dan Internasional, namun pemerintah tidak
seharus menyeramatan antara perguruan tinggi dengan perguruan tinggi lainya.”
“Perguruan
tinggi swasta misalnya di Papua, Aceh dan daerah terpencil lainnya tidak
sebanding dengan perguruan tinggi terletak dipusat Ibu Kota,” katanya.
Lebih lanjut
Farid Wajdi menambahkan, jika dibandingkan UI dengan UIN maka lebih besar
anggaran operasional yang di UI. “Dari sisi anggaran pembangunan dan bantuan
operasional perguruan tinggi semisal Universitas Indonesia (UI) lebih besar
jika dibandingkan dengan Universitas Islam Negeri (UIN), apalagi kita
membandingkan ke tingkat Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) dan Sekolah
Swasta lainnya di Aceh. Jaraknya bisa antara langit dan bumi. Ini juga bisa menjadi
Cacatan Badan Akreditasi Nasional (BAN) PT dalam memberi penilaian sebuah perguruan Tinggi,” imbuh Farid
wajdi.
Baca : Ahmad Arif Pendiri RUMAN Menginspirasi Aneuk Nanggroe
Acara Workshop
Penyusunan Borang Akreditasi Institusi oleh 34 Perguan Tinggi Agama Islam
Swasta di Lingkungan Kopertais V Aceh, hadir juga PT Prof Dr. Muntanir Yahya
sebagai pembicara dari Badan Akreditasi Nasional (BAN) Perguan Tinggi.[Dhi]