Foto wasatha.com
SEMUA
orang pasti mempunyai keinginan yang besar untuk menjalani Ramadhan ini bersama
keluarga tercinta. Namun sangat disayangkan, banyak diantaranya tidak dapat
melakukan puasa di bulan Ramadhan bersama keluarga. Misalnya para mahasiswa
yang menjadi pejuang dalam menuntut ilmu.
Menuntut ilmu
sebanyak-banyaknya memang menjadi kewajiban semua orang. Karena, orang yang
tidak memiliki ilmu hidupnya tidak akan senang.
Sebagaimana yang
dikatakan Ali bin AbiThalib bahwa seseorang yang memiliki cukup ilmu akan
merasakan dimuliakan dan sementara mereka yang tidak memiliki ilmu akan
merasakan tercela dan hal tersebut akan
membuat seseorang merasa bodoh.
Menuntut ilmu ke
daerah yang jauh dari kampung halaman bukanlah suatu hal yang dapat menjadi
penghalang.
"Barang siapa yang menempuh jalan untuk
mencari suatu ilmu. Niscaya Allah memudahkan ke jalan menuju Surga”.
(HR.Turmudzi).
Pada bulan Ramadhan
yang begitu mulia ini, nenjadi anak rantau banyak hal yang dialami, dari
sifatnya yang susah sampai kepada hal yang begitu menyenangkan.
Ada
beberapa kelebihan yang dialami mahasiswa perantauan di Bulan Ramadhan:
Pertama,
Berbuka puasa dengan kawan. Setiap orang pasti berkeinginan berbuka puasa
bersama keluarga. Akan tetapi jarak yang menjadi pemisah. Meskipun saat berbuka
tidak dapat berkumpul bersama keluarga, setidaknya berbuka bersama kawan-kawan
seperjuangan menjadi pilihan yang utama dilakukan.
Kedua,
dalam melakukan shalat terawih, mahasiswa perantauan melaksanakannya
bersama-sama. Hal keramaian yang dirasakan seperti berada di kampung halaman
sendiri.
Ketiga,
Dapat melakukan mudik ke kampung halaman dengan kawan seperjuangan. Hal ini
menjadi sesuatu yang sangat ditunggu setiap mahasiswa pastinya. Hari lebaran menjadi hari kemenangan bagi
setiap orang yang menyambutnya dengan berbagai cara.
Mudik lebaran ini
hanya dapat dirasakan mahasiswa perantauan saja. Hal ini yang membuat iri para
mahasiswa yang berada dalam daerah kampus ataupun sekitarnya. Banyak dari
mereka yang ingin melaksanakan mudik, tapi itu tidak memungkinkan.
Kehidupan yang
dirasakan anak rantau memang tidak semudah yang dibayangkan, tetapi setiap
pengorbanan yang begitu besar dilakukan pastinya akan membuahkan hasil yag
sangat manis kedepanya.
Satu kalimat yang
menjadi pegangan setiap anak rantau “Sekarang mungkin aku jauh dari keluarga,
namun kelak aku akan bersama keluarga dengan kesuksesanku”. *Tek
Baca Juga: