Foto : Google |
KOMUNIKASI merupakan pendorong proses sosial, tanpa komunikasi manusia tetap pada pola
hidup primitif tanpa organisasi sosial. Tanpa komunikasi, masyarakat manusia
akan statis, terjebak dalam prilaku instingtif, dan tidak banyak berbeda dari
hewan.
Komunikasi
merupakan sesuatu yang wajib ada, tidak bisa terlepas dari keseharian hidup
manusia, baik dengan orang lain maupun dengan diri sendiri. Mulai dari bangun
tidur hingga tidur kembali, secara sadar atau tidak, manusia selalu melakukan
proses komunikasi dalam segala aktivitasnya sehari-hari.
John
Dewey pernah mengatakan bahwa komunikasi itu adalah “hal yang paling
menakjubkan.” Manusia bertahan berkat adanya komunikasi, dan terus berkembang
berkat komunikasi. Dengan komunikasi, manusia melakukan berbagai penyesuaian
diri yang diperlukan, dan memenuhi berbagai kebutuhan dan tuntutan yang ada sehingga masyarakat manusia tidak
tercerai-berai.
Salah
satu jenis masyarakat adalah masyarakat sederhana. Masyarakat sederhana adalah
masyarakat yang tidak rumit. Ketertarikan emosional antara masyarakat sangat
tinggi sehingga tercipta kerukunan dan interaksi sosial yang sangat tinggi.
Baca Juga : HMP Ekonomi Syariah Buka Posko Sembako Ramadhan
Baca Juga : HMP Ekonomi Syariah Buka Posko Sembako Ramadhan
Masyarakat
sederhana ini adalah masyarakat yang tinggal di pedesaan yang setiap orang
didalamnya masih saling peduli satu sama lain. Dimana semua orang ini
menganggap semua anggota masyarakat didesa tersebut memiliki ikatan seperti
sebuah keluarga.
Mereka
tidak sungkan-sungkan untuk saling membantu jika salah satu keluarga akan
mengadakan suatu acara. Kebanyakan mereka bekerja dengan sukarela, tidak ada
paksaan dan tidak mengharap imbalan apapun. Semua dilakukan layaknya kewajiban
antara sesama.
Didalam
masyarakat ini komunikasi antarpribadi dan komunikasi kelompok sangat berperan.
Setiap orang berkomunikasi dan mengenal satu sama lain.
Contohnya
dari kedekatan emosional yang sangat tinggi dari masyarakat ini ketika ada
salah satu keluarga yang akan membuat acara pesta pernikahan, hampir semua
anggota masyarakat khususnya orang dewasa ikut berpartisipasi.
Di
desa saya misalnya, desa Tanjung Bunga, kecamatan Tangan-tangan, kabupaten Aceh
Barat Daya. Jika salah satu keluarga melaksanakan pesta pernikahan atau khitan,
semua warga khususnya orang-orang terdekat seperti saudara dan tetangga diajak
untuk berpartisipasi.
Mulai
dari hari masak sebelum hari H, banyak ibu-ibu yang datang dengan membawa pisau
dapur sendiri untuk membantu kegiatan masak memasak didapur, orang rumah tidak
perlu memesan makanan catering karna para warga khususnya para tetangga dan
saudara membantu menyiapkan semua menu makanan. Ada juga yang berada didalam
rumah untuk membantu mendekorasi ruangan agar terlihat lebih indah.
Baca Juga : ACT Aceh Kirim 148 Ton Beras Untuk Muslim Afrika
Baca Juga : ACT Aceh Kirim 148 Ton Beras Untuk Muslim Afrika
Kaum
laki-laki mulai anak-anak muda hingga bapak-bapak membantu dalam pemasangan
teratak, memotong hewan ternak, membuatkan kopi dan teh untuk semua tamu yang
bekerja, sampai mengangkat dan menghidangkan makanan dan minuman untuk tamu
yang datang.
Kebersamaan
itu tidak hanya berakhir dihari itu, tetapi selama acara berlangsung. Para
tetangga dan warga desa tersebut membantu dengan ikhlas dan tanpa paksaan
maupun bayaran.
Tidak
hanya didalam kegiatan yang menyenangkan, interaksi sosial juga berjalan pada
saat ada musibah seperti kematian salah seorang warga, dengan sekejap para
tetangga dan saudara terdekat langsung mendatangi rumah duka dan membantu
mempersiapkan segala perlengkapan, seperti menyiapkan tempat tidur jenazah,
tikar untuk duduk para pelayat, teratak atau tenda dihalaman rumah, dan
mempersiapkan bahan-bahan untuk pemandian dan pengkafanan jenazah.
Keluarga
dirumah duka tidak perlu repot-repot untuk melakukan segala persiapan sendiri,
para warga terdekat langsung mengambil inisiatif tanpa ada perintah terlebih
dahulu. Dan pada hari ke tujuh, para pelayat membawa kue atau nasi ke rumah
duka, sehingga keluarga yang sedang berduka tidak repot-repot menyiapkan
makanan terlalu banyak. Makanan itu disuguhkan kembali kepada para pelayat yang
melakukan samadiah (doa bersama) untuk jenazah pada malam hari.
Contoh
lainnya adalah ketika akan dilaksanakannya acara seperti maulid Nabi Muhammad
saw. Acara maulid tersebut biasanya berlangsung
di masjid atau di balai desa.
Sebelum
acara dilaksanakan, para warga desa kompak bergotong royong membersihkan desa
mereka terutama diperkarangan mesjid atau tempat yang akan digelar acara
tersebut. Seluruh masyarakat, tua dan muda saling membantu membersihkan, ada
yang mencabut rumput, membersihkan selokan, menyapu halaman perkarangan, dan
lain sebagainya.
Kebanyakan para wanita
khususnya ibu-ibu bekerja menyiapkan makanan dan minuman untuk diantar ke
lokasi gotong royong dan dibagikan kepada orang-orang yang bekerja.
Semua
hal diatas bisa terlaksana berkat komunikasi antar sesama warga desa yang
terjalin dengan baik, komunikasi antarpribadi dan komunikasi kelompok berjalan
dengan lancar.
Semua
kedekatan interaksi sosial yang terjalin didalam masyarakat sederhana ini
memiliki fungsinya masing-masing. Semua masyarakat memiliki perannya
masing-masing, tanpa disadari setiap orang menjalankan fungsi komunikasi.
Dengan
melakukan komunikasi antarpribadi yang baik, komunikasi ini memiliki fungsi:
pertama,
seseorang bisa menghindari dan mengatasi konflik-konflik antar pribadi,
misalnya terjadi salah paham antara sesama tetangga disebuah desa, tidak dapat
dipungkiri bahwa kesalahpahaman bisa terjadi kepada siapa saja, namun dengan
melakukan komunikasi antarpribadi seperti langsung membicarakan dan
mengeluarkan uneg-uneg masing-masing, konflik bisa diatasi.
Kedua,
mengurangi ketidakpastian sesuatu. Dengan berkomunikasi langsung, seseorang
bisa mengetahui tentang kepastian sesuatu. Misalnya seseorang bisa langsung
bertanya tentang perasaan seorang teman kepadanya, apakah orang itu menyukainya
atau malah membencinya. Dengan berkomunikasi secara antarpribadi seseorang juga
bisa memastikan tentang suatu isu, apakah itu benar atau hanya kabar angin
semata.
Ketiga,
berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan orang lain. Misalnya seorang ibu
mengajarkan anaknya tentang bagaimana menjaga kebersihan gigi dan mulut dan
menceritakan pengalamannya karena tidak memperdulikan kesehatan gigi dan mulut.
Dengan begitu sang anak bisa mengerti tentang pentingnya menjaga kesehatan
khususnya gigi dan mulut.
Keempat,
mengubah sikap dan prilaku. Misalnya seorang ayah menasehati atau menegur
anaknya karena berkendara ugal-ugalan dijalan. Dengan komunikasi yang baik yang
dilakukan oleh sang ayah dan anaknya, sang anak bisa menerima nasehat sang ayah
dan menyesali perbuatannya, sang anak pun merubah prilakunya menjadi lebih
baik.
Kelima,
membentuk dan menjaga hubungan baik antar individu. Dengan rutin berkomunikasi
dengan seorang teman, hubungan baik bisa terus berjalan, jika terjadi
kesalahpahaman bisa langsung diperbaiki. Seseorang harus berhubungan dengan
teman baiknya secara intens agar pertemanan mereka bisa terus berjalan lancar.
Selanjutnya
komunikasi kelompok yang sudah pasti terjalin didalam masyarakat sederhana ini
juga memiliki beberapa fungsi: pertama, hubungan sosial, suatu kelompok
melakukan aktivitas yang santai dan menghibur seperti kegiatan masak-masak dan
makan bersama setelah diadakannya pertandingan bola antar desa,
pertandingan-pertandingan memperebutkan piala kepala desa dalam rangka menyambut
HUT-RI, dan masih banyak lagi.
Kedua,
pendidikan, baik secara formal dan nonformal, seperti diadakannya pengajian
untuk ibu-ibu, kursus kerajinan tangan untuk anak-anak gadis dan ibu-ibu, TPA
untuk anak-anak, dan lain-lain.
Baca Juga : Wasatha.com Resmi Diluncurkan
Baca Juga : Wasatha.com Resmi Diluncurkan
Ketiga,
fungsi problem solving, misalnya terjadi kemalingan atau perampokan kepada
salah seorang warga, kepala desa beserta perangkat desa dan pemuda gampong
bermusyawarah untuk mencari cara agar kejadian serupa tidak terjadi lagi kepada
warga yang lain, dan ditetapkan keputusan atau sanksi untuk para pelaku
pencurian didesa tersebut.
Keempat,
fungsi terapi. Objek dari kelompok terapi adalah membantu setiap individu
mencapai perubahan personalnya. Misalnya kelompok konsultasi perkawinan,
kelompok penderita narkotika, kelompok perokok berat, dan lain-lain. Jadi
dengan dibentuknya kelompok terapi ini, bisa membantu seseorang merubah
kebiasaan lamanya dan mengubah kualitas hidupnya menjadi lebih baik.
Kelima,
fungsi persuasi. Seorang anggota kelompok berupaya memersuasi anggota lainnya supaya
melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Misalnya seorang kepala lorong mengajak
warga yang tinggal dilorong tersebut untuk tidak membuang sampah kedalam
selokan karna akan membuat selokan tersumbat dan air akan meluap ke halaman
rumah warga pada saat hujan lebat datang. Dan masih banyak fungsi lainnya. Jika
komunikasi antara msyarakat berjalan baik, akan banyak manfaat yang bisa
diperoleh untuk setiap individu.
Semua hal diatas bisa
terlaksana didalam masyarakat sederhana karena komunikasi antar sesama
masyarakat terjalin dengan baik. Komunikasi antarpribadi dan komunikasi
kelompok berjalan dengan lancar. Jika komunikasi didalam masyarakat masih berjalan
dengan baik, maka semua kegiatan atau rencana dalam sebuah masyarakat bisa
terlaksana sebagaimana yang diharapkan. Musyawarah juga menjadi salah satu cara
paling ampuh dan masih berjalan didalam masyarakat.
Namun
sudah sepatutnya dimanapun kita tinggal, mau di desa ataupun di kota, kita
hendaknya saling memperhatikan orang terdekat kita, seperti tetangga dan
saudara. Karena alasan dari kompaknya masyarakat yang ada di desa itu
sederhana, mereka mengganggap warga lain seperti saudara mereka sendiri, dan
beranggapan bahwa jika mereka menolong orang lain hari ini, maka mereka juga
akan ditolong.[Nurul Fadhilah Ulfa]/Dhi