Foto : Google |
HAKIKAT Kemenangan yang sebenarnya bagi setiap muslim adalah mampu menjalankan Syariatnya,
Setelah Ramadhan harus bersungguh -sungguh menjalan syariat. Hal tersebut di sampaikan Tgk Badri pada khutbah Idul Fitri, di Masjid Gampong Ie-Meulee, Kecamatan Suka Jaya, Kota Sabang, Minggu (25/06/2017).
Dalam kesempatan itu khatib menekankan pada jamaah sholat Idul Fitri, untuk mencapai hakikat kemenangan sesungguhnya. manusia harus mampu menjalankan syariat yang di sampaikan kepada rasul untuk diteruskan pada ummatnya ”misalnya dulu jarang kemasjid untuk sholat berjamaah setelah Lebaran Idul Fitri kemesjid harus meningkat, dulu jarang tadarus Al-Quran namun setelah lebaran tadurus Al-Quran lebih meningkat termasuk amal kebaikan lainnya, seperti itulah hakikat kemenangan yang sesungguhnya yang telah di capai seorang muslim” tegas Tgk Badri
Menurutnya, sebagai muslim sejati kita harus paham hakikat hidup dunia adalah untuk menjalankan syariat. Selain bekerja harus juga melakukan aktivitas ibadah untuk kebutuhan rohaniah dan menjadi amal saleh untuk bekal nanti di akhirat.
Sedangkan hasil dari kerja keras semisal rumah mewah, mobil banyak, Istri cantik sifatnya sementara, ketika seseorang meninggalkan dunia ini semua itu harus ditinggalkan, tidak satupun bisa kita bawa.
Yang tersisa untuk bekal adalah sedekah jariah, Ilmu yang bermanfaan, Anak yang sholeh dan juga amal kebaikan yang pernah kita lakukan di dunia.
Jika dihitung, kenikmatan yang diberikan di dunia ini hanya sedikit, misalkan madu yang memiliki banyak kasiat untuk pengobatan, kain sutra untuk ke indahan adalah sebuah kenikmatan sangat sedikit dibandingkan dengan balasan di surga kelak.
Dari yang sedikit itu prosesnya juga sedikit kotor, demikian juga dengan hubungan badan adalah sebuah kenikmatan yang dihasilkan dari perbuatan “kotor” intinya tidak banyak kenikmatan dunia yang diberikan kepada manusia, untuk apa kita menghabiskan waktu dengan perbuatan sia-sia dan tidak bermanfaat.
Hidup untuk berlomba-lomba membangun rumah megah, mobil mewah dan mengumpulkan harta sebanyak banyaknya, sementara yang kita bawa ke kampung akhirat tidak ada.
Hakikat kemenangan sebenarnya adalah tidak hanya kembali fitrah namun mampu menjalankan syariat sebagai bekal untuk pulang ke kampung akhirat.*Dhi