FOTO:Wasatha.com/Zikrul
KABUPATEN Pidie, merupakan suatu daerah yang
dulunya dikenal dengan nama Pedir. Daerah ini menyimpan banyak sejarah. Salah
satunya ialah transportasi yang digunakan oleh masyarakat pada masa penjajahan
kolonial Belanda.
Dari sekian banyak bukti sejarah yang ada, bukti sejarah
paling menonjol adalah rel Kereta Api Aceh yang berada di kawasan Padang Tiji
yang merupakan salah satu kecamatan di kabupaten Pidie, Aceh.
Di daerah tersebut terdapat sebuah bangunan stasiun kereta
api yang sudah tua. Bangunan tua yang berukuran 12x 4 meter itu dulunya adalah
tempat pemberhentian kereta api pada masa kolonial Belanda. Bangunan berbentuk
persegi panjang itu sekarang sudah menjadi rumah penduduk sekitar.
Kereta Api Aceh, begitulah nama yang disemayatkan oleh orang
Aceh terdahulu walaupun sekarang hanya tinggal namanya saja.
Alat transportasi yang sudah ada di aceh sejak penjajahan
kolonial Belanda ini menjadi alat transportasi satu satunya yang digunakan
untuk mengangkut hasil bumi aceh di masa penjajahan kolonial Belanda.
Kereta Api yang memiliki jalur Medan-Kutaraja ini, selain
berfungsi mengangkut hasil bumi juga berfungsi untuk mengantar Jenderal-Jenderal dan mengangkut
keperluan militer di masa pemerintahan kolonial Belanda.
Namun, setelah Belanda meninggalkan Aceh kereta api ini
beralih fungsi menjadi transportasi massal yang dikelola oleh pemerintah Aceh
itu sendiri.
Kereta api yang dulunya sangat dikenal ini, sekarang
hanyalah tinggal besi tua yang berada di Banda Aceh tepatnya di samping mesjid
Raya Baiturrahman. Rel-relnya yang ada di Padang Tiji sekarang sudah memerah
karena berkarat dan menjadi pemandangan sendiri bila kita berkunjung ke sana.[Zikrul Khalis]/Tek
Baca Juga :