Foto: Wasatha.com/Rizki |
MUSEUM Aceh merupakan salah satu tempat objek wisata atau tempat pelestarian berbagai macam benda bersejarah yang berkaitan dengan kebudayaan asli aceh di masa lalu. Ketika kita memasuki museum Aceh kita akan menjumpai berbagai macam objek sejarah didalamnya. salah satunya, Rumah Aceh, Rumah ini merupakan Replikasi Rumah buatan Belanda yang mengikuti Arsitektur bangunan Asli masyarakat Aceh.
Sekarang
Museum Aceh menjadi tempat yang sering dilakukannya Berbagai Pameran Temporer, Salah
satu event Rutin yang sering dilakukan oleh Museum Aceh untuk memperkenalkan
sejarah dan Kebudayaan asli aceh kepada seluruh lapisan masyarakat baik dalam
negeri maupun mancanegara. Salah satu isi pameran temporer itu ialah memperkenalkan berbagai Batu Nisan bersejarah di Aceh yang kini tengah diselenggarakan di Gedung Temporer
Museum Aceh, dimulai tanggal 09-16 mei 2017.
Agenda
ini merupakan agenda yang diselenggarakan langsung oleh pihak museum Aceh, dibantu dengan beberapa lembaga Pemerintah. diantaranya, Masyarakat Peduli Sejarah Aceh (MAPESA Aceh)
dan Badan Pelestarian Cagar budaya Aceh (BPCB
Aceh) dan DISBUDPAR.
Dalam
pameran ini, ada banyak Jenis ukiran
Batu Nisan yang ditampilkan. Batu nisan bersejarah ini sendiri ditemukan dan
dilestarikan dari berbagai tempat diseluruh penjuru di Aceh.
Batu
Nisan yang dipemerkan sangat variatif, mulai dari yang kecil maupun yang besar,
semuanya memilki nilai Artistik yang tinggi dan ukiran yang berbeda. selain itu batu itu juga dapat menjadi penanda
tempat dan Asal pemilik batu nisan
tersebut.
Khairul
Syuhada selaku Salah satu guide Pameran batu nisan ini menjelaskan Jumlah semua batu nisan yang dipamerkan berjumlah 30 buah batu nisan. dengan rincian, 18 buah
batu nisan didalam gedung dan 12 buah batu nisan yang dipamerkan diluar gedung
Museum Temporer.
Ada 3 macam tipologi Batu Nisan yang
dipamerkan. diantaranya, Batu nisan Tipologi Samudera Pasai, Tipologi kerajaan Darussalam
dan Tipologi Lamuri.
“didalam
museum terdiri atas 18 dan 12 yang ada diluar, Kemudian Batu-batu tersebut
terdiri dari 3 tipologi Batu Nisan, ada
batu Nisan pasai, Batu nisan Aceh darussalam dan kemudian batu nisan plak pling
dari kerajaan lamuri. Jadi yang ada
disini hanya simpul beberapa contoh dari beberapa periode”.ujarnya.
Bahan
dari jenis batu nisan yang dipamerkan juga beragam, seperti kerajaan samudera
pasai indentik dengan Batu sungai sehingga keras, sedangkan untuk jenis batu
nisan kerajaaan Aceh darussalam lebih identik dengan batuan sentimen atau batu
pasir, sedangkan batu jenis kerajaan lamuri identik dengan jenis batu granit. Batu
nisan tersebut selain dapat dibedakan dari jenis bahannya, juga dapat dibedakan
dari bentuknya, seperti tipologi batu nisan kerajaan lamuri di lamreh yang identik dengan
bentuk kerucut memanjang seperti panggoda.
Adapun
tujuan diselenggarkannya pameran batu
nisan bersejarah ini ialah agar dapat diketahui oleh setiap masyarakat bahwa penting
mengetahui sejarah dibaliknya dan dapat menimbukan kesadaran masyarakat untuk dapat melestarikannya. [Rizki Ananda]/Rzk