Iklan

Iklan

Saudaraku, inilah hakikat Mayam sebagai Mahar pernikahan

4/25/17, 23:05 WIB Last Updated 2017-04-25T17:00:30Z
[ Foto : KabarMakkah.Com ]


Mayam tidak asing lagi kita dengar dikalangan masyarakat Aceh, ketika seorang perempuan akan menikah pasti seorang lelaki akan memberikan mayam sebagai mahar untuk melangsungkan hubungan ke jenjang yang lebih serius.

Mayam merupakan satuan emas yang digunakan dalam keseharian masyarakat Aceh, satu mayam ukuran 3,33 gram. Sedangkan mahar atau mas kawin ialah syarat sah dalam pernikahan, mahar sebagai pertanda menghormati dan memuliakan perempuan yang dinikahi sebagai tanda cinta suci tanpa ada pemaksaan dan tekanan.
Allah berfirman dalam surah QS. An-Nisaa ayat 4 yang artinya : “Berikanlah mas kawin (mahar) kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuh kerelaan. Kemudian jika mereka menyerahkan kepada kamu sebagian dari mas kawin itu dengan senang hati, maka makanlah (ambillah) pemberian itu (sebagai makanan) yang sedap lagi baik akibatnya.”
Seorang wanita wajib meminta mayam kepada seorang lelaki yang akan menikahinya karena itu merupakan hak perempuan, seorang lelaki tidak boleh membantah permintaan wanita, tapi boleh mengajukan pendapat jika tidak sanggup memenuhinya, karena urusan pernikahan tidak boleh di pusingkan dan disusahkan para lelaki dengan urusan mahar.
“sebaik-baiknya mahar adalah yang paling ringan” .
Dalam hadist yang lain Rasulullah juga menjelaskan bahwa:“pernikahan yang paling besar barakahnya adalah yang paling murah maharnya “ (HR ahmad).
Rasulullah juga mengatakan bahwa wanita yang paling mulia adalah yang meminta mahar paling sedikit dan lelaki yang paling mulia adalah yang memberikan mahar banyak meskipun diminta sedikit. Namun yang terjadi di Aceh adalah sebaliknya, patokan mahar yang semakin tinggi seakan menjadi sebuah prestasi.
Bunga Aceh merupakan idaman para pria yang memiliki aura estetika yang tampak dan juga terpesona dengan etika yang luar biasa. Untuk menikahi bunga Aceh tidak susah, tidak seperti mencari mutiara didasar laut.
Menikahi bunga Aceh sama juga dengan menikahi wanita daerah lain, wajib membawa mayam ketika hendak melamar. Bukan berarti Bunga Aceh dapat dibeli oleh orang-orang diluar sana. Tapi karena mayam hanya sebagai mahar dalam mengikat hubungan karena wanita memiliki hak.
Walaupun ketentuan mayam tergantung kemauan wanita, akan tetapi wanita yang mulia tidak akan memberatkan seorang pria untuk menghalalkannya.
Mahar yang tinggi tergantung dengan adat istiadat suatu daerah, status keluarga, fisik yang dimiliki wanita, dan pendidikan yang beprestasi, yang menjadi hambatan bagi pria yang hendak menyunting idaman hatinya.
Pernikahan dalam islam ialah sebuah kepentingan yang harus disegerakan, tanpa ada penundaan yang akan menimbulkan hal-hal diluar syariat.
Bunga Aceh sekarang sepertinya sudah memahami makna pernikahan, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wassalam memudahkan manusia untuk menikah bukan malah mempersulit manusia, makanya wanita sekarang melihat keseriusan, pengorbanan dan kesetiaan dari pasangannya.
Mayam hanya sekedar hadiah kepada calon istrinya kelak seberapa berharga dan susahnya mendapatkan hati wanita yang dicintainya dengan tulus dan utuh.
Pada umumnya wanita yang meminta mahar banyak untuk melihat perjuangan pria untuk memilikinya, bukan karena wanita gila harta. Jika pria menyanggupi permintaan itu tandanya pria sangat berjuang mencapai kebahagiaannya.
Mahar yang tinggi di Aceh memiliki sisi positif yakni sebagai stimulan pria untuk terus giat bekerja dan memiliki penghasilan yang layak sebelum berani untuk menikahi wanita dan membangun keluarga.

Jika ada orang yang mengatakan bunga Aceh mahal ? itu salah karena bunga Aceh untuk diperjuangkan bukan untuk dibeli.

Atas nama bunga semua pasti indah dipandang dan ingin memetiknya. Orang akan mudah memetik bunga bila bunga berada ditaman, yang semua orang bisa memilikinya tidak memberikan kita kepuasan, tapi bunga akan menawan jika berada di hutan yang membutuhkan nyali dan tekat yang kuat untuk memetiknya, memberikan kepuasan tersendiri karna tidak semua orang rela berjuang dengan air mata. (Putri Vonna)/ Rzk
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Saudaraku, inilah hakikat Mayam sebagai Mahar pernikahan

Terkini

Topik Populer

Iklan