![]() |
(Foto: Rahmalia Ulzana) |
(Masjid Baitul Musyahadah)
SEKILAS dari luar bangunan tidak terlihat begitu mewah, hanya kubah besar diatasnya.
Namun di bagian dalam, terlihat ukiran-ukiran kaligrafi elegan yang dibuat dari
plat besi berwarna keemasan.
Kubahnya yang mirip dengan kopiah Tgk.Umar
juga tampak di luar dengan ukuran lebih kecil dan diletakan di tengah-tengah
aula ibadah tersebut. Kubah tersebut didampingi oleh 4 buah aksen pintu Aceh
dengan ukuran lebih kecil, dua dari sebelah kanan dan dua dari sebelah kiri
kubah.
Sebuah masjid indah yang juga
terletak di tengah kota Banda Aceh. Tepatnya di Jl.Tgk.Umar, Geuceu Kayee Jato,
Banda Raya. Masjid ini memiliki aksen tersendiri yang mencirikhaskan tentang
besarnya apresiasi rakyat Aceh terhadap pahlawannya. Semua itu terlihat jelas
dari bentuk kubah masjid ini. Kubahnya dibuat sama persis dari bentuk hingga
warnanya dengan kopiah meukutop (topi Tgk.Umar).
Pemandangan ini membuat setiap
pengunjung yang datang mendefinisikan makna dari seni tersebut. Panorama di dalam
masjid ini menjelaskan tentang kopiah Tgk.Umar yang menjadi identitas rakyat
Aceh. Di sana juga terdapat empat buah pintu Aceh. Semua berbentuk seperti
empat penjuru berdasarkan arah mata angin dan tetap berpusat pada satu titik dunia,
yaitu Ka’bah Baitullah.
Masjid ini dibangun pada tahun 1989,
dengan penambahan pagar dan gerbang yang dibangun oleh Satker BRR Pemulihan dan
Peningkatan Kualitas dan Kehidupan Keagamaan NAD pada tahun 2006.
Siapapun terpesona akan ide pendiri
masjid ini, yaitu Prof.Ali Hasjmy. Entah apa yang menjadi dasar pemikirannya
dahulu sehingga beliau memiliki inisiatif untuk membuat masjid dengan kubah
yang berbentuk kopiah khas Aceh. Namun sayang, hanya remaja masjid yang saya
temukan untuk dimintai penjelasan tentang masjid tersebut.
Banyaknya pepohonan membuat masjid
ini sangat nyaman untuk dijadikan tempat melepaskan penat setelah seharian
berjalan-jalan menyusuri kota. Dan bagi yang suka traveler, masjid ini akan
sangat cocok jika dijadikan sebagai wisata halal.
Remaja Masjid Baitul Musyahadah,
Khairan mengatakan, masjid yang disebut masjid Kopiah Meukutop itu memiliki
tiga nama, yaitu Masjid Baitul Musyahadah, Masjid Tgk.Umar, dan Masjid Kopiah
Meukutop. Beliau juga menjelaskan bahwa awalnya masjid tersebut bernama Masjid
Al-Ikhlas yang kemudian diganti menjadi Masjid Baitul Musyahadah.
“Masjid ini termasuk masjid terunik
yang saya temui hingga saya memutuskan untuk menjadi remaja masjid di masjid
ini. Karena jika kita lihat dari sejarah, Tgk.Umar sendiri berasal dari
Meulaboh, Aceh Barat. Mungkin saja, pendirinya begitu terpesona dengan Tgk.Umar
sebagai tokoh pahlawan tanah air,” kata Khairan, Remaja Masjid Baitul
Musyahadah saat ditemui, Minggu (9/4/2017).
Dari penjelasan tersebut, masjid ini
dapat dikatagorikan sebagai masjid terunik yang pernah ada. Sejarah ini membuat
masyarakat yang datang ke masjid ini selalu ingat akan jasa pahlawannya yang
telah berjuang untuk tanah airnya.
Masjid ini juga selalu dijadikan
tempat berlangsungnya kegiatan keagamaan, seperti pengajian TPA, TPQ dan
pengajian tentang fiqh setiap malam Selasa, Kamis dan Jumat. Semua kegiatan
tersebut terlihat jelas dari jamaah-jamaah yang sengaja datang cepat untuk
beriktikaf di masjid sambil membaca Alquran atau kitab-kitab dan bahan bacaan
agama.
Setiap ba’da shalat ashar, murid-murid
TPA terlihat penuh semangat menjalani rutinitas pengajian. Masjid ini selalu
tampai ramai dengan jamaah yang datang untuk shalat berjamaah setiap waktunya.
Jamaah-jamaah tersebut ada yang memang warga setempat, ada juga yang merupakan
pengunjung dari daerah lain yang sengaja datang ke masjid itu untuk
menyempatkan diri shalat berjamaah.
Melihat betapa kegiatan dan
masyarakat yang berlomba-lomba untuk menjaga shalat berjamaahnya, serta kegiatan
keagamaan yang tidak pernah mati, melambangkan agama Islam akan terus bertahan
di muka bumi ini hingga akhir zaman. Seperti layaknya seorang tokoh Tgk.Umar
yang berperang dan mengorbankan diri untuk tanah air tercinta hingga titik
darah penghabisan. Begitu juga Islam yang akan terus mengajak pemeluknya agar
selalu mempertahankan keimanannya tetap terjaga hingga ajal menjemput.[Rahmalia
Ulzana]/Ron