FENOMENA hoax atau penyebaran berita bohong bukanlah hal baru dalam sejarah manusia. Penyebaran berita bohong telah dimulai kala Iblis menggoda Nabi Adam AS dan Siti Hawa, sehingga sang bapak dan ibu manusia ini harus terusir dari Surga. Pada masa Nabi Muhammad SAW, hoax terjadi dengan munculnya nabi-nabi palsu. Hingga kini di akhir zaman, hoax semakin marak terjadi.
“Hoax biasanya menyebar bagai virus. Sehingga wajar saja banyak kabar hoax yang menjadi terkenal dan viral, bahkan orang-orang dengan tanpa sadar ikut menyebarkan berita tersebut,” kata Tgk Mursalin Basyah Lc MA, Pengurus Ikatan Alumni Timur Tengah (IKAT) pada pengajian rutin Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI) di Rumoh Aceh Kupi Luwak, Jeulingke, Rabu (25/1) malam.
Mursalin mengatakan, dampak hoax lebih dahsyat dari bom atom. “Jika bom atom hanya membunuh manusia satu generasi, tapi hoax mampu merusak banyak generasi yang panjang berabad-abad lamanya,” ujarnya.
Ia menyebutkan, contoh hoax yang disebarkan oleh Abdullah bin Saba dan membuat umat Islam di kalangan Syiah sudah lebih 13 abad membenci dan memusuhi sahabat Nabi, yaitu Abu Bakar As-Siddiq, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, hingga Ummul Muslimin Aisyah.
“Hoax yang selalu muncul di tengah umat Islam, adalah senjata paling keji dalam sejarah, dapat menghancurkan banyak generasi sekaligus. Berita hoax biasanya sangat masuk akal dan menyentuh sisi emosional, sehingga ia tidak sadar sedang dibohongi. Bahkan dengan mudah menganggap berita itu adalah fakta yang harus disampaikan kepada orang lain yang dirasa butuh,” ujar Tgk Mursalin Basyah.
Allah SWT juga memberikan peringatan dalam Al-Qur’an Surah An-Nur ayat 15 yang artinya, “(Ingatlah) di waktu kamu menerima berita bohong itu dari mulut ke mulut dan kamu katakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikit juga, dan kamu menganggapnya suatu yang ringan saja. Padahal dia pada sisi Allah adalah besar.”
Tgk Mursalin menambahkan, hoax dapat mengubah timbangan pikiran manusia menjadi amburadul. Seperti Sabda Rasulullah SAW: “Akan datang kepada manusia suatu masa yang penuh dengan kebohongan (hoax), orang yang jujur akan dianggap pembohong, pembohong akan dianggap orang jujur. Pengkhianat dianggap amanah, dan orang yang amanah dianggap pengkhianat. (HR. Ahmad)
Dijelaskan, perjalanan hoax dalam sejarah Islam seperti masa Siti Maryam, Ibu Nabi Isa SAW yang dituduh berbuat keji dan zina karena melahirkan seorang anak tanpa kehadiran seorang ayah. Sampai kemudian Allah menurunkan ayat untuk mengklarifasi hal tersebut. (Q.S. Maryam: 28)
Penyebaran berita hoax juga terjadi ketika Nabi Nuh AS dituduh orang gila yang berambisi menjadi penguasa. Sebagaimana Allah jelas dalam Al Quran (Q.S. Al Qamar: 9)
Fir’aun juga menyebarkan berita hoax dengan menyebutkan Nabi Musa AS adalah ahli sihir yang ingin merebut kekuasaan dari Fir’aun dan mengusir rakyatnya dari negeri mereka. (Q.S. As-Syuara: 34-35)
Umat Islam pada masa Nabi Muhammad SAW juga harus berhadapan dengan berbagai macam berita hoax, bahkan Nabi Muhammad sendiri menjadi sasaran kejinya hoax.
Berita hoax juga menjadi penyebab lahirnya fitnah yang cukup besar di kalangan umat Islam setelah Rasulullah wafat, yaitu terbunuhnya Khalifah Usman bin Affan.
Fitnah ini terus melebar hingga terjadi perang jamal dan perang shiffin yang terjadi antara sahabat-sahabat rasulullah, yang kemudian menjadi cikal bakal timbulnya beberapa kelompok besar dalam Islam.
[IKLAN | Ingat Bayar, Ingat Pakai Paytren, dapatkan kemudahan transaksinya]
[IKLAN | Ingat Bayar, Ingat Pakai Paytren, dapatkan kemudahan transaksinya]