RATUSAN mahasiswa mengikuti Gerakan Shalat Subuh Berjamaah Nasional (GSJN) di Masjid Fathun Qarib UIN Ar-Raniry, Minggu (23/04/2017).
Kegiatan ini serentak dilaksanakan se-Indonesia. Di Aceh, LDK Ar-Risalah UIN Ar-Raniry menjadi tuan rumah penyelenggara agenda tersebut.
Hasanuddin Yusuf Adan, sebagai penceramah kegiatan tersebut mengatakan, mahasiswa sebagai regenerasi estafet kepemimpinan tidak boleh lalai dengan kondisi negara hari ini yang mulai memisahkan agama dan politik.
"Mereka kaum kiri atau komunis saat ini mulai bergerak di bawah tanah. Bahkan hari ini ada yang dengan lantang berani mengatakan saya anak PKI," kata Hasanuddin dalam ceramah subuhnya.
Yusuf mengatakan, cara pertama yang mereka lakukan adalah dengan memisahkan agama dan politik. Selanjutnya, ketika semua orang tidak menghiraukan keadaan ini, bahkan ada kaum muslimin yang mendukung, mereka dengan cepat bergerak dan memusnakahkan semuanya.
"Kalian harus peka dengan rencana ini. Kalau tidak, anak cucu kalian nanti jadi tamu di rumah sendiri, atau bahkan diusir," kata Hasanuddin.
Ia berharap, melalui gerakan subuh ini ada suatu hasil positif dimana sebagai benteng dalam melawan ketidakadilan dan penguculin agama dalam sistem perpolitikan. Sebab hal ini menurutnya sangat membahayakan dan berdampak besar bagi kemajuan ummat.[Sara Masroni] / Tek
Ia berharap, melalui gerakan subuh ini ada suatu hasil positif dimana sebagai benteng dalam melawan ketidakadilan dan penguculin agama dalam sistem perpolitikan. Sebab hal ini menurutnya sangat membahayakan dan berdampak besar bagi kemajuan ummat.[Sara Masroni] / Tek