 |
| Sosialisasi Simulasi Sertifikasi Dosen (Serdos), pada Selasa (11/11/2025). (Foto: Humas Ar-Raniry). |
Banda Aceh - Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh menggelar Sosialisasi Simulasi Sertifikasi Dosen (Serdos), pada Selasa (11/11/2025).
Kegiatan tersebut dalam rangka memberikan pemahaman dan kesiapan kepada para dosen calon peserta Serdos dalam menghadapi proses sertifikasi dosen tahun berjalan.
Ketua LPM UIN Ar-Raniry, Dr Abdul Jalil Salam menyebut bahwa pentingnya sertifikasi pendidik untuk dosen dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil tridarma perguruan tinggi melalui peningkatan kompetensi pedagodik, professional, sosial dan kepribadian dosen.
“Sosialisasi simulasi serdos ini sebagai langkah strategis untuk meningkatkan mutu dan profesionalitas dosen, ini bukan sekadar latihan administratif, melainkan bagian dari komitmen institusi dalam membangun budaya mutu dan integritas akademik”, ujarnya.
Sekretaris LPM, Nurullah, MA menekankan peran aktif dosen dalam menyiapkan seluruh dokumen pendukung dan data akademik yang dibutuhkan selama proses sertifikasi, ia juga memaparkan tentang mekanisme pelaksanaan Serdos, kriteria penilaian, serta pentingnya pemahaman terhadap instrumen penilaian kinerja dosen.
“Kegiatan ini diikuti 121 peserta, terdiri atas 47 dosen di Lingkungan UIN Ar-Raniry Banda Aceh dan 74 peserta dari Kopertais Wilayah V Aceh, kegiatan berlangsung di Aula gedung Rektorat UIN Ar-Raniry, serta sebagiannya mengikuti secara daring,” kata Nurul.
Nurulllah menambahkan, peserta diharapkan memperoleh pemahaman yang komprehensif dan siap mengikuti proses sertifikasi dosen dengan baik dan benar sesuai ketentuan yang berlaku nantinya. Untuk itu, panitia mengadirkan Prof Dr Buhori Muslim sebagai narasumber untuk memberikan panduan dan langkah-langkah terkait pengisian data pada sistem Serdos, baik tata cara unggah dokumen, serta simulasi proses penilaian diri.
“Peserta diharapkan dapat memahami lebih mendalam setiap tahapan yang akan dijalani dalam proses sertifikasi, sehingga mampu menghindari kesalahan teknis saat pelaksanaan sesungguhnya”, pungkasnya. []
