ISTANBUL,10 November 2025-Sedikitnya 97 warga Palestina tewas dan 230 lainnya terluka akibat serangan militer Israel sejak gencatan senjata diberlakukan di Jalur Gaza pada 10 Oktober, termasuk 21 pelanggaran yang tercatat pada hari Minggu, menurut laporan Anadolu Ajansi (AA) yang mengutip Pemerintah Gaza.
Dalam sebuah pernyataan, Kantor Media Pemerintah Gaza menyebut bahwa “pasukan pendudukan Israel telah melakukan 80 pelanggaran yang terdokumentasi sejak pengumuman gencatan senjata, suatu pelanggaran nyata terhadap hukum kemanusiaan internasional.”
Menurut kantor tersebut, pelanggaran yang dilakukan mencakup penembakan langsung terhadap warga sipil, serangan artileri, serangan yang disengaja, serta penangkapan warga sipil.
Militer Israel juga dilaporkan menggunakan kendaraan lapis baja, tank yang ditempatkan di pinggiran kawasan permukiman, derek elektronik dengan sistem penargetan jarak jauh, serta pesawat tempur dan drone quadcopter untuk melancarkan serangan.
Pemerintah oGaza menegaskan bahwa tentara Israel sepenuhnya bertanggung jawab atas pelanggaran tersebut, dan mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) serta negara-negara penjamin perjanjian agar segera campur tangan untuk menghentikan tindakan itu.
Perjanjian gencatan senjata antara kelompok Palestina Hamas dan Israel, yang didasarkan pada rencana yang diusulkan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump, mulai berlaku pada 10 Oktober.
Perjanjian itu mencakup penarikan bertahap pasukan Israel, pertukaran tahanan secara bersamaan, masuknya bantuan kemanusiaan segera, serta pelucutan senjata Hamas.
Gencatlan senjata tersebut mengakhiri konflik dua tahun yang telah menewaskan lebih dari 68.000 warga Palestina, melukai sekitar 170.000 orang, dan menghancurkan sebagian besar infrastruktur di Gaza.
(Syameel Nor Aiman)
