Iklan

Iklan

Gen Z Bicara: Stop Anggap Kami Generasi Rebahan

10/22/25, 17:14 WIB Last Updated 2025-10-22T10:21:51Z


Oleh Ulfa Alfia, Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry, Banda Aceh



 “Anak zaman sekarang kerjaannya cuma rebahan, main HP, nonton TikTok!”

“Gen Z tuh manja, dikit-dikit stres, mental lemah!”
“Wajar, Gen Z kan... pantes gampang ngeluh!”


Kalimat seperti itu mungkin sudah terlalu sering terdengar di telinga generasi yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012. Namun benarkah Generasi Z hanya sekadar “kaum rebahan”? Atau justru, kita sedang gagal memahami cara baru mereka berjuang di tengah dunia yang berubah begitu cepat?


Siapa Sebenarnya Gen Z?

Generasi Z tumbuh dalam dunia yang nyaris seluruhnya terkoneksi oleh teknologi. Mereka lahir di era digital, tumbuh bersama media sosial, dan belajar beradaptasi di tengah arus perubahan global: pandemi, krisis ekonomi, hingga kenaikan harga kebutuhan pokok dan pendidikan.


Menurut laporan Pew Research Center (2020), Gen Z adalah generasi yang paling adaptif terhadap teknologi dan perubahan digital. Namun di sisi lain, mereka juga menghadapi tantangan berat—mulai dari tekanan ekonomi hingga meningkatnya masalah kesehatan mental.


Mereka bukan hidup di zaman “peluang terbuka lebar,” tetapi di masa di mana segala sesuatu serba cepat, mahal, dan kompetitif.


Stereotip yang Salah Kaprah

Label “kaum rebahan” sering dilekatkan karena gaya hidup mereka yang tampak santai dan banyak menghabiskan waktu di depan layar. Padahal dari layar itulah mereka bekerja, belajar, dan menciptakan peluang.


Banyak dari mereka yang menjalankan bisnis online, menjadi freelancer, content creator, desainer, penulis digital, atau pengembang aplikasi. Aktivitas yang dulu dianggap “tidak produktif” kini bisa menghasilkan jutaan rupiah hanya dari rumah.


Apa yang dulu disebut “rebahan”, kini bisa berarti remote working, online learning, atau digital entrepreneurship. Dunia kerja sudah berubah, dan Gen Z adalah pelopornya.


Produktif dengan Cara Baru

Bagi Gen Z, produktivitas tidak lagi diukur dari lamanya bekerja di kantor, melainkan dari hasil dan keseimbangan hidup. Mereka menolak sistem kerja toksik dan budaya “lembur adalah bukti loyalitas.”


Mereka mengutamakan work-life balance. Bagi mereka, istirahat bukan bentuk kemalasan, tapi bagian dari menjaga kesehatan mental dan keberlanjutan produktivitas.


“Kerja cerdas” menjadi prinsip baru. Dengan koneksi internet dan kreativitas, mereka bisa bekerja dari mana saja, kapan saja, tanpa terikat ruang dan waktu.


Kesehatan Mental Bukan Tanda Lemah

Berbeda dengan generasi sebelumnya, Gen Z lebih terbuka membicarakan kesehatan mental. Menurut survei American Psychological Association (2022), sekitar 60% Gen Z mengaku pernah mengalami masalah kesehatan mental dan aktif mencari bantuan atau terapi.


Mereka berani berkata jujur bahwa mereka lelah, cemas, atau stres—bukan untuk mengeluh, melainkan untuk bertahan. Keterbukaan ini justru menjadi bentuk keberanian baru: keberanian untuk mengenali diri dan mencari solusi.


Bagi mereka, rebahan bukan bentuk menyerah, tetapi waktu untuk memulihkan energi dan mental. Dalam dunia yang menuntut produktivitas tanpa henti, mereka sadar: istirahat juga bentuk perjuangan.


Saatnya Mengubah Cara Pandang

Generasi Z bukan kaum malas, tapi generasi yang menyesuaikan diri dengan realitas baru. Mereka belajar di tengah krisis, bekerja di tengah ketidakpastian, dan membangun masa depan dengan cara yang mungkin tak dimengerti generasi sebelumnya.


Mereka bukan kehilangan semangat, tapi menciptakan cara baru untuk tetap waras dan produktif di tengah dunia yang menekan.


Sebelum menilai, mari kita lihat lebih dekat. Mungkin “rebahan” yang terlihat malas itu justru sedang merancang masa depan, menulis ide, mengedit konten, atau membangun bisnis digital.


Karena di zaman ini, bekerja tidak selalu berarti duduk di kantor. Kadang, masa depan justru sedang dibangun dari atas kasur, dengan laptop di pangkuan dan ide-ide besar di kepala. []

 

 

 

 

 

 

 

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Gen Z Bicara: Stop Anggap Kami Generasi Rebahan

Terkini

Topik Populer

Iklan