![]() |
Menara Masjid Raya Baiturrahman. (Foto: Washata.com/Razi). |
Terletak tepat di depan Masjid Raya
Baiturrahman, menara ini merupakan bagian integral dari kawasan masjid yang
telah menjadi ikon Provinsi Aceh. Biaya menaiki menara Rp. 10.000 buat anak-anak
Rp. 15.000 untuk orang dewasa. Pengunjung yang datang tak hanya terdiri dari
masyarakat lokal, tapi juga wisatawan domestik dan mancanegara yang tertarik
dengan sejarah, budaya, dan keindahan arsitektur Aceh.
Pembangunan menara Masjid Raya
Baiturrahman dilakukan secara bertahap. Menara pertama dibangun pada tahun 1881
bersamaan dengan selesainya pembangunan masjid oleh pemerintah kolonial
Belanda. Seiring waktu, tambahan menara dan kubah terus dilakukan yakni pada
tahun 1935, 1958, dan 1982. Kini, Masjid Raya Baiturrahman memiliki tujuh kubah
dan delapan menara, yang seluruhnya memperkaya estetika dan fungsionalitas
kompleks masjid.
Meski tidak ada satu nama arsitek
yang secara khusus dikaitkan dengan desain menara, keberadaannya merupakan
hasil kolaborasi antara pemerintah Aceh, tim arsitek, kontraktor, dan tenaga
kerja lokal. Menara ini pun telah menjadi simbol kolaborasi dan dedikasi
masyarakat Aceh dalam menjaga warisan budaya dan religius mereka.
Letaknya yang berada di jantung
Kota Banda Aceh membuat akses menuju menara sangat mudah. Wisatawan dapat
mencapainya menggunakan kendaraan pribadi, taksi online, angkutan umum seperti bus
Trans Koetaradja, atau bahkan berjalan kaki bagi mereka yang menginap di
kawasan pusat kota. Dari halaman masjid, menara ini tampak menjulang dan mudah
dikenali, dengan area terbuka di sekitarnya yang memungkinkan pengunjung
menikmati keindahannya dari dekat.
Saat ini, menara dapat diakses oleh wisatawan selama jam operasional masjid. Meski demikian, pengunjung tetap diimbau untuk menjaga adab, kebersihan, dan ketertiban selama berada di lingkungan masjid, sebagai bentuk penghormatan terhadap tempat ibadah yang sakral ini. []