Iklan

Iklan

Masakan Khas Gayo yang Menggugah Selera

5/10/25, 20:25 WIB Last Updated 2025-05-10T15:43:30Z

 

(Foto: Google)


Aceh Tengah- Kota wisata Takengon, Aceh Tengah tidak pernah sepi oleh pengunjung. Yang berlokasi di dataran tinggi dengan udara yang sejuk, menjadikan salah satu alasan mengapa kota ini sering dikunjungi. Banyak objek wisata indah dan strategis yang bisa memanjakan mata, kota ini menjadi salah satu kota yang paling banyak dikunjungi wisatawan saat libur tiba.


Mendengar kata “Gayo”, yang sering kali terlintas dibenak kita adalah kopi.  Namun ternyata, dibalik rasa nikmatnya kopi gayo, ada banyak makanan khas gayo yang tidak kalah nikmat untuk dicicipi. Berikut beberapa makanan khas gayo yang menggugah selera:


Masam Jing, yang berarti asam pedas, merupakan salah satu olahan ikan khas Gayo. Hidangan ini dibuat dari bahan-bahan dapur sederhana seperti kunyit dan rempah lainnya, yang memberikan warna kuning khas pada masakan ini. Tak hanya menggunakan ikan, masyarakat Gayo juga kerap mengolah telur bebek sebagai alternatif bahan utama Masam Jing.


Namun, hidangan ini terasa kurang lengkap tanpa tambahan daun gegarang, yang memberikan aroma khas dan memperkaya cita rasa Masam Jing.


Dilansir dari banyuwangi.viva.co.id, Masam Jing bukan sekadar perpaduan antara ikan segar dan bumbu tradisional. Di balik kelezatannya yang menggoyang lidah, tersimpan filosofi mendalam tentang kehidupan. Rasa asam melambangkan perjalanan hidup yang penuh dinamika asam dan manis sedangkan rasa pedas mencerminkan semangat juang dan ketangguhan masyarakat Gayo.


Cecah Reraya, juga dikenal dengan sebutan Cecah Kekulit, adalah olahan tradisional khas Gayo yang menggunakan bagian-bagian tubuh kerbau atau sapi seperti kulit, hati, otak, daging, dan bagian lainnya yang biasanya tidak digunakan dalam masakan sehari-hari.


Masyarakat Gayo menyebutnya “Cecah Reraya” karena hidangan ini umumnya hanya disajikan setelah bulan Ramadan, tepatnya saat Hari Raya Idulfitri. Selain menjadi simbol perayaan, Cecah Reraya juga dipercaya memiliki khasiat untuk membantu proses pemulihan pencernaan setelah sebulan berpuasa.


Dilansir dari kebudayaan.kemdikbud.go.id, keunikan hidangan ini terletak pada cita rasa kelat yang khas, berasal dari bumbu khusus berupa serutan pohon uwing atau tingkem yang diperas hingga mengeluarkan getah. Rasa kelat inilah yang dipercaya mampu membantu organ pencernaan beradaptasi dari kondisi berpuasa ke pola makan normal. [Dina Nurul]



Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Masakan Khas Gayo yang Menggugah Selera

Terkini

Topik Populer

Iklan