Iklan

Iklan

ISPA Serang Jemaah Haji, Pemerintah Didorong Perkuat Edukasi Kesehatan Fisik dan Spiritual

5/19/25, 23:32 WIB Last Updated 2025-05-19T16:33:50Z
Gambar oleh freepik.com


Mekah - Jumlah Jemaah haji Indonesia yang terserang Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Tanah Suci terus meningkat. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) per 19 Mei 2025, tercatat sebanyak 1.167 jemaah haji telah terinfeksi ISPA. Lonjakan kasus ini terjadi di tengah kondisi suhu ekstrem yang mencapai 46 derajat Celcius di Makkah, disertai kelembaban rendah dan padatnya jumlah jemaah di berbagai titik ibadah.

 

 

Kondisi tersebut tidak hanya berdampak secara medis, tetapi juga menjadi tantangan besar secara fisik dan mental bagi para jemaah, khususnya lansia dan mereka yang memiliki penyakit penyerta. Selain risiko penularan penyakit, jemaah juga menghadapi tekanan akibat berdesakan, stres karena kerumunan, serta potensi dehidrasi dan kelelahan.

 

 

Situasi ini mendorong perlunya evaluasi menyeluruh terhadap sistem persiapan haji, khususnya dalam aspek edukasi kesehatan. Selama ini, pelatihan manasik haji memang telah memuat materi terkait kesehatan, termasuk pelatihan yang disiapkan oleh Kemenkes. Namun, penerapannya di lapangan sering kali dianggap sebagai pelengkap, bukan prioritas utama.

 

 

Penguatan edukasi kesehatan kepada jemaah haji dinilai perlu dilakukan secara lebih integratif melalui pendekatan keagamaan. Dakwah kesehatan diharapkan mampu menyentuh aspek spiritual agar lebih efektif dan diterima oleh para jemaah.

 

 

Penguatan edukasi kesehatan juga memerlukan kerja sama lintas kementerian. Pemerintah didorong untuk memperkuat kolaborasi antara Kementerian Agama (Kemenag) dan Kementerian Kesehatan dalam menyusun materi edukatif yang relevan, aplikatif, dan mudah dipahami oleh seluruh kalangan jemaah.

 

 

Pembekalan kepada para pembimbing ibadah juga dianggap penting. Mereka diharapkan tidak hanya memahami aspek fiqih ibadah haji, tetapi juga memiliki pengetahuan dasar tentang kesehatan agar mampu menyampaikan pesan-pesan preventif secara persuasif.

 

 

Salah satu contoh pentingnya edukasi yang tepat adalah terkait penggunaan masker. Dalam kondisi normal, masker sangat efektif untuk mencegah penyebaran penyakit seperti ISPA, terutama di tempat-tempat ramai. Namun, saat berada dalam kondisi ihram, jemaah laki-laki dilarang menutup wajah, termasuk menggunakan masker.

 

 

Hal ini menunjukkan bahwa edukasi kesehatan tidak bisa disampaikan secara umum saja, melainkan harus disesuaikan dengan ketentuan dan tahapan ibadah yang dijalankan oleh jemaah.

 

 

Para pakar kesehatan dan ulama sepakat bahwa menjaga kesehatan selama ibadah haji merupakan bagian dari bentuk ketakwaan kepada Allah SWT. Aktivitas seperti berwudhu bukan hanya sarana untuk bersuci secara ritual, tetapi juga praktik higienitas yang bermanfaat bagi tubuh.

 

 

Dengan pemahaman ini, diharapkan para jemaah dapat lebih sadar bahwa memelihara kesehatan selama berhaji merupakan bagian dari tanggung jawab spiritual. Edukasi yang menyatukan unsur medis dan religius menjadi penting dalam menciptakan ibadah haji yang lancar, aman, dan sesuai tuntunan syariah.[]

 

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • ISPA Serang Jemaah Haji, Pemerintah Didorong Perkuat Edukasi Kesehatan Fisik dan Spiritual

Terkini

Topik Populer

Iklan