Iklan

Iklan

Simeulue, Surga Tersembunyi di Ujung Barat Sumatra yang Sarat Pesona Alam dan Budaya

4/25/25, 20:00 WIB Last Updated 2025-04-25T16:53:44Z

Peselancar di Pantai Matanurung, Kabupaten Simeulue, Aceh (Foto: Antara/Ampelsa) 

Simeulue – Terletak di ujung barat Pulau Sumatra, Kabupaten Simeulue, Aceh, menjadi salah satu destinasi wisata tersembunyi yang menyimpan sejuta pesona.


Wilayah kepulauan ini belum terlalu dikenal secara luas, namun justru keaslian dan ketenangannya menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan.


Pantai-pantai berpasir putih dengan air laut sebening kristal menjadi pemandangan yang memanjakan mata di setiap sudut Simeulue.


Salah satu pantai yang paling terkenal adalah Pantai Matanurung. Keindahan alamnya membuat lokasi ini menjadi favorit para turis untuk berselancar dan snorkeling. Di sekitar pantai ini juga terdapat resort yang menawarkan kenyamanan bagi wisatawan yang ingin menikmati keindahan laut lebih lama.


Tak jauh dari sana, Pulau Teupah menjadi destinasi unggulan untuk para pecinta bawah laut. Terumbu karang yang masih terjaga dan ikan-ikan berwarna-warni menjadikan lokasi ini sebagai surga bagi para penyelam.


Keindahan alam yang masih alami menjadi alasan mengapa banyak petualang merasa puas ketika menjelajahi pulau ini.


Lebih dari sekadar keindahan alam, Simeulue juga dikenal karena kearifan lokalnya. Salah satu warisan budaya yang masih dijaga hingga kini adalah seni “Nandong”. Tradisi ini merupakan bentuk kesenian lisan yang diwariskan secara turun-temurun, berisi syair dan nyanyian yang mengisahkan nasihat kehidupan serta peristiwa masa lalu dan masa depan.


Dari tradisi Nandong inilah lahir Nandong Smong, nyanyian yang berisi peringatan tentang tanda-tanda bencana tsunami.


Syair ini terbukti menyelamatkan ribuan warga saat tsunami besar melanda Aceh tahun 2004. Masyarakat yang sudah mengenal tanda-tanda seperti gempa kuat dan air laut surut segera mengungsi ke dataran tinggi setelah mendengar syair ini, sebagaimana yang diwariskan oleh nenek moyang mereka sejak tsunami tahun 1907.


Kesenian Nandong biasanya ditampilkan dalam acara-acara adat seperti pernikahan, syukuran, sunatan, hingga pesta rakyat. Bahkan, kini syair-syairnya tengah diteliti secara akademik oleh para peneliti budaya dari luar daerah.


Masyarakat Simeulue juga dikenal ramah dan menjunjung tinggi nilai gotong royong. Kehangatan mereka membuat wisatawan merasa seperti berada di rumah sendiri.


Selain budaya dan alam, Simeulue juga menawarkan kekayaan kuliner yang khas. Salah satu yang paling terkenal adalah Memek (dibaca meu-mek), makanan tradisional berbahan dasar beras ketan, pisang matang, santan kelapa, gula, dan rempah-rempah seperti kayu manis. Meski namanya terdengar unik bagi orang luar, makanan ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan sering disajikan pada acara-acara adat.


Memek memiliki tekstur lembut seperti bubur manis, dengan rasa manis gurih dan aroma pisang yang khas.


Sayangnya, karena sensitivitas nama dan belum banyak dipromosikan secara luas, kuliner ini belum populer di luar daerah Simeulue. [Givtia Ananda] 

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Simeulue, Surga Tersembunyi di Ujung Barat Sumatra yang Sarat Pesona Alam dan Budaya

Terkini

Topik Populer

Iklan