Iklan

Iklan

Hari Buku Sedunia: Gaya Baca Buku Anies Baswedan Menarik, Sudah Coba?

4/23/25, 15:00 WIB Last Updated 2025-04-23T17:39:45Z

Anies Baswedan membaca buku How Democracies Die. FOTO/INSTAGRAM/@Aniesbaswedan

Banda Aceh –Setiap tanggal 23 April, dunia memperingati Hari Buku Sedunia. Peringatan ini pertama kali dicanangkan oleh UNESCO pada tahun 1995. Pemilihan tanggal tersebut didasarkan pada hari wafatnya dua sastrawan besar dunia, yakni William Shakespeare dan Inca Garcilaso de la Vega.

 

Hari Buku Sedunia tidak hanya ditujukan untuk mengenang para penulis hebat, tetapi juga sebagai upaya membangkitkan kesadaran akan pentingnya budaya membaca. Momen ini menjadi penghargaan bagi para penulis yang telah memberi inspirasi melalui karya-karyanya.

 

Namun, kondisi di Indonesia justru memperlihatkan hal yang memprihatinkan. Rendahnya minat baca masyarakat menyebabkan banyak toko buku harus gulung tikar.

 

Dalam sebuah episode podcast di channel YouTube Rotivi Media yang dipandu oleh Ronal Surapraja dan Tike Priatnakusumah, Anies Baswedan berbagi teknik membaca buku yang efektif dan tidak konvensional. Ia mulai dengan membaca pendahuluan, kemudian melompat ke bagian kesimpulan, dan baru setelah itu menelusuri bagian tengah buku.

 

“Metode ini memungkinkan saya untuk dengan cepat memahami ide utama dan kesimpulan sebuah buku, terutama ketika berhadapan dengan buku yang tebal,” jelas Anies dalam podcast tersebut.

 

Anies merekomendasikan untuk fokus pada bagian kesimpulan terlebih dahulu, karena bagian ini umumnya mengandung pesan kunci yang ingin disampaikan oleh penulis. Dengan memahami kesimpulan sejak awal, pembaca dapat menelusuri konten buku dengan lebih terarah dan efektif

 

Teknik yang dikembangkan Anies bukan tanpa alasan. Selama menempuh studi Ph.D di Amerika Serikat, ia harus membaca antara 1.300 hingga 1.600 halaman per minggu. Kondisi ini mendorongnya untuk mengembangkan teknik membaca cepat dan efisien.

 

Selain itu, Anies Baswedan mengungkapkan bahwa ia sangat menikmati proses belajar, baik dari orang maupun dari buku. Dalam pandangannya, setiap orang adalah sumber pengetahuan yang nilainya hampir setara dengan buku. Ia percaya bahwa pembelajaran bisa diperoleh dari berbagai situasi dan interaksi sosial, tidak terbatas pada sumber tertulis saja.

 

Anies juga menyatakan bahwa ia sering membaca sekitar 10–15 menit sebelum tidur. Ia selalu meletakkan buku di samping tempat tidurnya, menjadikan aktivitas membaca sebagai sarana untuk beristirahat dan mempersiapkan diri menjelang tidur.

 

Dengan sentuhan humor, Anies juga menyebutkan bahwa ia terkadang langsung melompat ke bagian ucapan terima kasih atau kata pengantar buku. Ia bergurau bahwa ini adalah cara efisien untuk “terlihat pintar” tanpa harus membaca seluruh isi buku. [Zulkhairi]

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Hari Buku Sedunia: Gaya Baca Buku Anies Baswedan Menarik, Sudah Coba?

Terkini

Topik Populer

Iklan