Iklan

Iklan

48 Jam Menjemput Rindu: Mahasiswa KPI Pulang Kampung ke Sibolga

4/24/25, 19:01 WIB Last Updated 2025-04-26T01:09:55Z


                                                                                                                          
 

Sibolga, Sumatera Utara — Rasa rindu yang mendalam akhirnya membawa seorang mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) dari kota Banda Aceh kembali ke kampung halamannya di kota Sibolga. Perjalanan panjang selama dua hari menjadi kisah penuh warna yang menyisakan banyak kenangan dan tantangan.

 

 

Mahasiswa tersebut menempuh perjalanan darat menggunakan motor pribadi demi bisa bersua kembali dengan keluarga tercinta. Namun, perjalanan tersebut tak berjalan semudah yang dibayangkan. Ketika melewati wilayah Fakfak Barat, ia dihadapkan pada kesulitan mendapatkan makanan.

 

 

“Bingung cari makan di sini, banyak warung B2 (tutup),” ungkapnya sambil tertawa, mengacu pada banyaknya warung makan yang menyediakan makanan non-halal dan minimnya pilihan makanan halal di daerah tersebut.

 

 

Meski sempat kelaparan dan kelelahan, semangat untuk pulang kampung tak pernah surut. "Yang penting sampai dengan selamat dan bisa ketemu keluarga. Itu lebih dari cukup," ujarnya saat ditemui sesaat setelah tiba di rumah.

 

 

Setibanya di kota Sibolga, mahasiswa itu disambut hangat oleh keluarga. Tangis haru dan pelukan erat menyambut kedatangannya, setelah sekian lama merantau untuk menuntut ilmu di kota Banda  Aceh.

 

 

"Sungguh bahagia bisa kembali ke kampung halaman dan menjemput rindu dengan keluarga," katanya dengan senyum lebar.

 

 

Selain sebagai ajang melepas rindu, kepulangan ini juga menjadi refleksi akan pentingnya menjaga hubungan dengan keluarga, terutama di tengah kesibukan kuliah dan tantangan hidup di perantauan. Ia menyebut, momen ini menjadi salah satu pengalaman paling berkesan selama menjadi mahasiswa.

 

 

“48 jam yang melelahkan namun penuh makna. Saya sangat bersyukur bisa kembali ke kota Sibolga dan menjemput rindu dengan orang-orang yang saya cintai,” tutupnya.

 

 

Kisah ini menjadi potret nyata perjuangan mahasiswa perantauan, sekaligus mengingatkan kita bahwa rumah selalu menjadi tempat terbaik untuk pulang di mana rindu selalu diterima dengan pelukan hangat. [Rizkiansyah malau ]

 

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • 48 Jam Menjemput Rindu: Mahasiswa KPI Pulang Kampung ke Sibolga

Terkini

Topik Populer

Iklan