Oleh Muhammad Rofiq Ar Rosyid|Mahasiswa Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam STAI Al Fatah Bogor
Mengahafal Al Qur’an saat ini sudah banyak diminati oleh kalangan remaja bahkan seorang yang tua renta pun semangat dalam menghafal al qur’an. Menjadi seorang yang hafidz qur’an adalah suatu cita-cita yang mulia bagi setiap muslim karena dapat memberikan jubah kebesaran dan mahkota untuk orang tua di akhirat kelak serta menjadi bagian dari keluarga allah. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: “Sesungguhnya Allah memiliki keluarga di kalangan manusia.” Para sahabat bertanya, “Siapakah mereka, ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “Mereka adalah ahli Qur’an, keluarga Allah dan orang-orang khusus bagi-Nya.” (HR. Ahmad, Ibnu Majah, dan dinilai sahih oleh Syaikh al-Albani)
Sebagian kalangan orang tua sangat menginginkan anaknya menjadi penghafal al qur’an tetapi kebanyakan tidak tahu tentang perjalanan menghafal Alquran. Banyak tantangan dan rintangan yang harus dihadapi untuk menjadi seorang hafidz 30 juz dibutuhkan kesabaran dan ketekunan.
Menghafal Alquran itu Penting sebab apa?
1. Al Qur’an adalah kalamullah, maka dengan menghafalnya, kita semakin dekat dengan Sang Pencipta.
2. Hafalan Alquran akan menjadi benteng bagi hati dari bisikan setan.
3. Pembacaan Alquran yang lebih baik yaitu dengan menghafal, pemahaman terhadap tajwid dan makharijul huruf akan semakin terasah.
4. Pahala menghafal Alquran akan terus mengalir meskipun kita telah tiada dan masih banyak kemuliaan-kemuliaan lain yang menjadi motivasi kita untuk menghafal al qur’an.
Tantangan dan solusi saat menghafal Al Qur’an
1. Kebanyakan santri saat ini menghafal al qur’an itu diniatkan selain karena allah, seperti menghafal al qur’an untuk mendapatkan handphone dari orang tua.
2. Ketika bacaan kita kurang baik seperti salah makhroj dan tajwid itu pasti susah menghafal dan saat setoranpun tidak mudah diterima.
3. Konsisten saat menghafal itu perlu perjuangan. Terkadang yang membuat kita tidak konsisten yaitu lupa apa tujuan kita dalam menghafal al qur’an jika sudah ada tujuan dan targer dibuat insyaallah dapat konsisten sampai menjadi hafidz 30 juz.
4. Metode untuk menghafal al qur’an merupakan bagian yang penting, karena jika tanpa metode yang tepat kita tidak dapat mencapai target yang sudah kita buat. Orang dewasa sibuk dengan pekerjaannya dan keluarganya pasti waktu yang diluangkan itu sangat sedikit, maka pentinglah mengatur waktu dengan baik agar target hafalan tercapai, untuk para remaja/santri dapat mengikuti metode yang sudah disediakan oleh pondok pesantren jika menurutnya tidak tepat bisa bertanya kepada ustaz-ustaz yang ada didalam pondok tersebut.
Pandangan para ulama tentang al qur’an
Imam Malik: "Ilmu yang paling utama adalah ilmu Al-Quran."
Imam Ghazali: "Barangsiapa yang menghafal Al-Quran, maka ia telah membawa surga di dalam dadanya."
Imam Nawawi: "Al-Quran adalah sebaik-baik teman dalam kesendirian dan sebaik-baik penolong dalam kesulitan."
Imam Syafi’i berkata: "Barangsiapa yang ingin hatinya menjadi tenang, maka bacalah Al-Quran."
Menghafal al qur’an bukan sekedar dilisan tapi sampai ke hati. Dapat kita ketahui para penghafal al qur’an yang sampai ke hati itu terlihat dari perilaku sopan, santun, taat dalam ibadah kepada allah, takut akan bermaksiat kepada allah dan masih banyak lagi. Sisi negatif dari penghafal al qur’an yang tidak sampai kelubuk hatinya ialah mudah sekali terbawa arus maksiat seperti berzina, mencuri dan tidak takut terhadap perbuatan maksiat yang telah dilakukan. Semoga kita semua dapat menjadi penghafal al qur’an yang sejati dan menjauhi segala perbuatan yang tidak disukai oleh Allah Azza wa Jalla.