Ia menjelaskan bahwa dakwah Islam kepada golongan bukan Islam
di Thailand dilakukan oleh beberapa organisasi. Strategi dakwah yang dilakukan
ialah menetapkan para pendakwah di kampung yang ada saudara baru ini merupakan
strategi yang sangat diperlukan, karena bisa untuk membina sasaran yang telah
memeluk Islam dan masih memerlukan bimbingan Islam untuk seterusnya.
Ia menjelaskan, strategi menetapkan para pendakwah di
kampung sasaran ini bermula pada tahun 1993, program ini dilaksanakan dengan
baik selama lima tahun saja.
Kemudian pada tahun 1998 M cara ini terpaksa berhenti karena
problem ekonomi.
"Walau bagaimana pun strategi menetapkan pendakwah di
kampung yang ada saudara baru ini bergerak kembali pada tahun 2020 M,"
kata Prof Noorodin.
Program dakwah yang dilakukan diantaranya membimbing,
membela hak muslim dan mualaf saudara baru, dan menetapkan pendakwah di kampung
yang ada mualaf.
Ia juga menjelaskan bahwa para organisasi tersebut membantu
pengumpulan bantuan jariyah untuk membeli sebidang tanah dan mendirikan masjid,
membangun sekolah Islam.
Adapun seminar Internasional ini menghadirkan pemateri dari
Malaysia, Prof. Asyraf Haji Abd. Rahman dari UMT, Prof Razaleigh Muhamat (Pusat
Kajian Dakwah dan Kepimpinan Fakulti Pengajian Islam–UKM Malaysia), dan dari
Thailand, Prof. Dr. Noordin Abdullah Dahorha (Universitas Fatoni).
Sementara pembicara dari Indonesia, antara lain Prof Yusny
Saby, Ph.D, Dr. Fakhri, MA, Ridwan M. Hasan, Lc., M.Th. Ph.D, Dr. Juhari Hasan.
M.Si, Dr. Lembong Misbah, M.Ag, Dr. Zalikha, M.Ag dan T. Zulyadi, Ph.D. []