WASATHA.COM, Banda Aceh - Puluhan mahasiswa Universitas Muhammadiyah (Unmuha) yang tergabung dalam Aliansi Kesatuan Aksi Warga Universitas Muhammadiyah (KAWUM) melakukan unjuk rasa mendesak pihak kampus agar dana wisuda yang dilakukan secara daring di transparansikan segera, Kamis (03/11/2020) di halaman kampus.
Selain mendesak kejelasan dana, masa juga mendesak pihak kampus agar proses wisuda dilakukan secara tatap muka bukan melalui secara daring.
Koordinator aksi Teuku Reza Fahrezi mengatakan dalam hal ini pendemo mempertanyakan dana wisuda yang dibayar penuh seperti biasanya, namun acara wisuda dilaksanakan secara daring, tetapi secara administrasi dana yang harus dibayar oleh mahasiswa sama seperti dana wisuda tatap muka.
“Ia meminta pihak rektor untuk segera mungkin melakukan wisuda seperti biasa secara tatap muka dengan anggaran seperti biasanya,” ujarnya.
Lanjutnya, intinya mahasiswa menuntut agar pelaksanaan wisuda berjalan secara langsung atap tatap muka, namun apa bila tidak di toleransi karena covid-19 maka mahasiswa meminta pihak kampus agar dana yang dipakai untuk wisuda secara daring dirincikan secara transparansi.
"Sebanyak 1.200 ribu mahasiswa disini dibuat ambigu oleh pihak kampus, dana wisuda harus dibayar seperti tatap muka namun pelaksanaannya daring, wisuda diharapkan dilaksanakan secara tatap muka dan kalau daring harus ada transparansi," ujarnya.
Setelah beberapa jam masa berorasi, akhirnya Rektor Unmuha, Dr H Aslam Nur MA turun menjumpai mahasiswa, dan Ia mengapresiasi tindakan mahasiswa yang masih menghargai pihaknya, selain itu dirinya juga mengungkapkan tuntutan mahasiswa akan dibicarakan dan dinegosiasikan.
"Akan dibicarakan agar jumpa titik temunya, setelah ini perwakilan wisudawan akan dikompromikan dan tuntunan akan kita dibahas," kata Rektor.
Hingga berita ini dinaikkan pihak mahasiswa memberikan durasi waktu 1x24 jam kepada Dahlan Rais agar menjawab tuntutan terkait transparansi dana wisuda daring tersebut. [ ]
