Orang tua dari Relawan Indonesia di Gaza, Muhammad Husein, ini meninggal setelah mengalami sakit sejak dua pekan terakhir.
Almarhum merupakan tokoh kunci dan pemukim pertama saat Pesantren Shuffah Al Fatah Cileungsi, Bogor didirikan tahun 1980.
Beliau lahir pada 1945 di Garut. Pada usia belasan di penghujung 1960-an beliau adalah aktivis NU di Garut. Ustaz Adjie sempat menjadi komandan regu Banser (Barisan Ansor Serbaguna), sebuah oranisasi sayap semi militer dari GP Ansor milik NU.
Di masa itu Ustaz Adjie ikut memburu eks anggota PKI. Dia masih ingat, dahulu menenteng pedang panjang dengan seragam Banser-nya.
Mendapat amanah ke Cileungsi Bogor tahun 1980. Saat itu Cileungsi masih belantara, gelap dan sepi.
Itulah awal mula Ustaz Adjie menetap di Cileungsi. Padahal, waktu itu dia sedang betah-betahnya tinggal di Muhajirun, Lampung.
Melalui perjuangan Almarhum, Shuffah Al Fatah Cileungsi dapat diterima dengan baik oleh masayarakat dan aparat setempat.
Pesantren itu berkembang dan menjadi pondok terkenal saat ini sebagai madrasah pengkaderan Dai dan para hafiz Al Qur'an yang lulusannya tersebar di seluruh Indonesia.
Pendekatan dan komunikasinya yang baik menjadikan ia ditokohkan sebagai sesepuh pesantren dan menjadi pengurus MUI di Cileungsi, Bogor.
Almarhum dishalatkan di Masjid At Taqwa Shufah Hizbullah, diimami oleh Ustaz Abul Hidayat Saerodji.
Ribuan tamu melayat ke rumah duka sejak pagi, terlihat juga tokoh-tokoh Pasirangin, Cileungsi, unsur Muspika dan ulama di Cileungsi Bogor.
Hingga siang para pelayat dari luar Bogor mulai berdatangan. Dari Lampung, Jawa Tengah, Bandung, Garut dan daerah lain di Indonesia. []
