WASATHA.COM, GAZA – Kementerian Kesehatan di Gaza pada Jumat (18/9) mengumumkan adanya satu kasus kematian dan 47 kasus baru virus corona di Jalur Gaza selama 24 jam terakhir.
Dalam laporan hariannya tentang wabah virus Corona yang rilisnya diperoleh Safa dan dikutip MINA, Kementerian Kesehatan mengatakan, Hassan Ahmed Al-Lahham (70 tahun) dari kota Khan Yunis telah meninggal setelah positif terinfeksi virus corona tersebut.
Dia menyebutkan, jumlah sampel baru yang diperiksa mencapai 1.443 sampel, menandakan sudah pulihnya 48 kasus baru orang yang terinfeksi virus corona.
Disebutkan pula, total kumulatif warga yang terpapar sejak Maret lalu mencapai 2.223 kasus, di antaranya 1738 kasus positif, 468 dan 17 kematian.
Kementerian Kesehatan menyatakan, ruang operasi gawat daruratnya mengikuti perkembangan situasi epidemiologi dan prosedur yang sesuai.
Dia mengatakan, semakin banyak warga yang mematuhi kontrol kesehatan, kurva registrasi infeksi akan menurun, dan bersama-sama kita dapat menghentikan episode wabah.
“Kecerobohan sekecil apapun akan menyebabkan pos-pos baru yang lebih berbahaya daripada wabah epidemi. Kecerobohan Anda akan membunuh orang yang Anda cintai,” katanya.
Kementerian Kesehatan menekankan, kesadaran masyarakat Palestina akan sangat menentukan dalam mecegah wanah. Yaitu dengan mematuhi protokol kesehatan seperti selalu memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.
Dia menyerukan semua orang untuk melindungi orang tua, orang-orang dengan penyakit kronis, anak-anak dan gangguan kekebalan, dan tidak meninggalkan rumah kecuali untuk kebutuhan dan tidak menularkan infeksi kepada mereka secara sembarangan.
Saat ini, kata dia, pihaknya masih melakukan tanggap darurat dan terus melakukan investigasi secara berimbang sekaligus memenuhi kebutuhan warga sesuai dengan protokol kesehatan.
Kementerian Kesehatan mengumumkan saat dalam kondisi krisis kekurangan obat-obatan, perlengkapan pelindung diri, laboratorium dan sarana prasarana untuk menghadapi epidemi.
Kementerian Kesehatan meminta semua pihak terkait untuk mengambil langkah-langkah mendesak dan memastikan tercapainya tanggapan yang diperlukan untuk menghadapi epidemi di Jalur Gaza. (Mi’raj News Agency)