WASATHA.COM, Banda Aceh - Bandar Publishing telah menerbitkan buku Profesor Eka Srimulyani yang berjudul ‘Berjuang Untuk Seimbang: Catatan Sederhana Tentang Keluarga dan Kerja’.
Ini buku pertama yang ditulis Profesor Eka dalam bahasa Indonesia dengan genre inspirasi dan motivasi, yang diluncurkan oleh ICAIOS pada Sabtu (27/6) secara virtual zoom, yang ikut disiarkan secara langsung melalui youtube channel labpsa, dari kantor ICAIOS Banda Aceh.
Hadir sebagai pembicara dalam peluncuran buku secara virtual tersebut adalah, Dr Sher Banu AL Khan dari NUS Singapore, Prof Al Yasa' Abubakar dan Prof Yusny Saby keduanya dari UIN Ar-Raniry Banda Aceh, yang dimoderatori oleh Dian Rubianty dari ICAIOS.
"Ini buku pertama dalam Bahasa Indonesia yang ditulis Profesor Eka. Penulisan buku ini, menurutnya untuk memberi motivasi dan inspirasi bagi pembacanya," ujar Manager Bandar Publishing, Masyitah.
Menurut Masyitah, Bandar Publishing ikut bahagia dapat berkontribusi dalam produksi dan penerbitan buku Profesor Eka. Bagi Masyitah, sudah saatnya, para guru besar di perguruaan tinggi turun gunung, menghadirkan buku-buku ringan berkualitas dengan genre motivasi dan inspirasi bagi generasi Aceh.
"Produksi ilmu pengetahuan di Aceh tidak kurang. Tapi bisa jadi yang kurang adalah kehadiran buku-buku inspirasi dan motivasi secara tertulis dari ilmuwan-ilmuwan Aceh secara ringan. Kami berkeyakinan buku ini salah satu cara memberikan spirit positif baru bagi generasi perempuan Aceh," lanjut Masyitah.
Menurutnya, Bandar Publishing senang dapat berkontribusi dalam menerbitkan buku profesor Eka dan memiliki komitmen jangka panjang untuk menghadirkan bacaan-bacaan ringan yang inspiratif bagi anak-anak sekolah dan mahasiswa Aceh.
Sebagaimana diketahui, Profesor Eka Srimulyani adalah akademisi di UIN Ar-Raniry Banda Aceh, lulusan magister Leiden University Belanda dan menyelesaikan doktoralnya di University of Technology Sydney, Australia. Telah menerbitkan sejumlah buku di penerbit luar negeri. Selain itu juga sebagai seorang istri dengan dua putri, terus berjuang untuk seimbang.[]
