Oleh : Deti Sanawia
WASATHA.COM, - Berfikir kritis adalah konsep untuk merespon sebuah pemikiran atau teorema yang kita terima. Respon tersebut melibatkan kemampuan untuk mengevaluasi secara sistematis.
Dalam berfikir kritis kerap dikaitkan dengan analitis dan reflektif yang pada dasarnya pengertian berfikir kritis ialah sebuah proses berfikir dengan tujuan untuk membuat keputusan secara rasional untuk memutuskan suatu perkara atau masalah.
Seperti yang diketahui sekarang ini merajalelanya suatu virus yang sangat mematikan yang bernama covid-19 atau biasa di kenal corona. Virus tersebut berasal dari cina kemudian menyebar luas keseluruh negara.
Pada masa pandemi ini masyarakat harus lah berfikir kritis, karena berfikir kritis penting untuk memilih suatu informasi. Hal tersebut seperti halnya wahyu pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, yakni iqra yang artinya adalah bacalah sehingga masyarakat juga perlu membaca terlebih dahulu.
Masyarakat perlu melakukan perubahan prilaku serta kepercayaan mereka pada masa pandemi ini jika ingin menyukseskan upaya penangulanan virus ini.
Pada masa pandemi ini banyak sekali informasi yang beredar dimasyarakat. Benar atau tidaknya informasi tersebut harus disikapi dengan berfikir kritis. Tujuannya agar tidak terjebak dengan informasi bohing atau istilah populer yang biasa di denger adalah hoax.
Karena tidak semua informasi yang di dengar itu benar atau sesuai dengan faktanya.
Kebanyakan informasi hanya sekedar mencari perhatian masyarakat. Masyarakat tersebut memerlukan penyaringan.
Semasa pandemi ini banyak sekali oknum-oknum yang meyebarkan berita hoax hanya untuk kesenangan sendiri ataupun oknum yang tidak membaca tuntas berita yang ia terima sehingga terjadi perbedaan informasi dari berita yang sebenarnya. Oleh karena itu sebagai masyarakat yang cerdas bermedia sosial, kita perlu belajar bagaimana cara mengatasi berita hoax yang tersebar tersebut.
Pahami secara cermat berita atau kabar yang diterima dengan mebaca secara menyeluruh, karena kebanyakan masyarakat yang membaca secara setengah-setengah langsung terbawa emosi dan langsung menyebarkan berita yang belum jelas kebenarannya.
Dalam berfikir kritis kita tidak boleh menerima informasi dan menerimanya begitu saja dari satu sumber. Carilah informasi yang serupa sebanyak mungkin dari berbagai sumber dan baca berbagai argumen lainnya.
Dalam kerangka menyikapi kondisi seperti ini maka kita perlu alat bantu untuk membuat kita lebih arif dalam berfikir, kebih kritis dalam berfikir, dan lebih jeli dalam mengambil tidakan, kita perlu pola pikir yang tepat untuk memosisikan diri terhadap pandemi penyakit di era modern ini.
(Oleh : Deti Sanawia Mahasiswa Fakultas Syaria’ah Prodi Hukum Keluarga Uin Ar-Raniry)