Ayo bangkit! Bulatkan tekad dalam ikhtiar tanpa lelah. Ada tanggungjawab yang harus kita emban untuk mengukir sejarah. Tunjukkan bahwa kita adalah harapan yang hari ini dibutuhkan oleh setiap orang tua. Jangan menyerah, kita masih punya kasih sayang yang semestinya dibalas.
Uli Akbar
Oleh: Uli Akbar
SEMAKIN bertambah umur, adakalanya semakin banyak tantangan dalam hidup. Masalah semakin nyata bersilaturahmi kepada kita. Namun demikian anda bukanlah satu-satunya orang yang paling menderita, bukan satu-satunya mahasiswa yang gagal skripsi, bukan satu-satunya wanita yang masih sendiri dan bukan satu-satunya pemuda pengangguran di negeri ini.
Tantangan semakin hebat, artinya kita harus semakin kuat. Kecewa itu boleh tapi menyerah jangan diberi akses. Jangan merasa paling sulit, yang kita butuh hanya bangkit. Berjuanglah! Barangkali kitalah yang tertua, semoga kelak bisa menjaga.
Mungkin saja satu-satunya wanita dalam keluarga bukan berarti tak bisa apa-apa. Capek, lelah, kecewa dan bahkan pasrah, apapun itu jadilah anak terkuat karena mereka semakin lemah di masa tua. Harapan mereka kita mampu tawarkan bahagia.
Mereka yang mulai renta, tak mengharapkan kita membawa harta. Mereka yang saat ini mulai terlihat lemah, hanya mengharap buah hatinya mampu istiqamah. Istiqamah dalam ibadahnya, senantiasa menjaga baktinya, rutin kebaikannya hingga mereka merasa bersyukur telah melahirkan anak-anaknya.
Teruslah bangkit! Tanggungjawab itu di punggung kita semua. Dunia memang sudah Allah takdirkan sebagai tempat sandiwara dan bermain semata. Namun pemain yang profesional tak akan membiarkan permainan sekedar menghibur diri saja.
Ayo bangkit! Bulatkan tekad dalam ikhtiar tanpa lelah. Ada tanggungjawab yang harus kita emban untuk mengukir sejarah. Tunjukkan bahwa kita adalah harapan yang hari ini dibutuhkan oleh setiap orang tua. Jangan menyerah, kita masih punya kasih sayang yang semestinya dibalas.[]