Sumber:
m.detik.com
RAMADHAN merupakan bulan penuh
kebahagiaan dan kenikmatan bagi umat Muslim di seluruh penjuru dunia dengan
berpuasa 1 bulan penuh dan tentunya juga ditambah dengan melakukan
ibadah-ibadah lainnya dimana semua kebaikan dilipat gandakan. Dalam sebuah Hadist
Rasulullah mengatakan:
"Setiap
amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh
kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman:
“Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang
akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan
karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu
kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya.
Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau
minyak kasturi.” (HR. Bukhari no. 1904, 5927 dan Muslim no. 1151)
Banyak
keberkahan dalam bulan Ramadhan, semua berlomba-lomba menuju kebaikan dengan
cara lebih mendekatkan diri kepada Allah, saling berbagi (sedekah), silaturahmi
semakin kuat dan lain sebagainya hingga mencapai hari kemenangan Idul Fitri
nanti.
Namun,
ada yang berbeda pada Ramadhan tahun 2020 ini yang dapat dilihat dari suasananya,
semua seakan berubah drastis dari biasanya. Semua serba dilakukan di rumah
saja, mengingat tahun ini wabah Corona
atau Covid-19 sedang mewabah di
dunia.
Saat
ini wabah Covid-19
menjadi topik utama yang dibincangkan di dunia. Semua mencari cara untuk
menghentikan penyebaran virus yang mematikan ini terlebih saat ini sedang Ramadhan.
Sebelum
Ramadhan datang harapan dan do’a banyak tampil di media sosial dalam bentuk qoutes
"semoga corona selesai karena Ramadhan akan segera tiba." Namun pada
kenyataannya corona tidak usai, seakan-akan semua bertambah parah, terkhusus
Indonesia saja hampir menembus angka 15.000 jiwa positif Covid-19 dan kita sudah
menjalaninya hampir 15 hari Ramadhan.
Semua
permasalahan tentu akan terlihat dan terasa negatif apabila kita sebagai
manusia tidak mencoba meniti lebih detail hikmah yang ada di dalam setiap
masalah yang ada.
Katakan
saja seperti wabah Corona
di tengah Ramadhan, semua berubah dari kondisi Ramadhan tahun-tahun sebelumnya.
Namun tanpa disadari banyak hikmah-hikmah dalam kondisi saat ini beberapa di antaranya yaitu:
Banyak
Imam Shalat Tarawih
Dengan
adanya Corona semua aktivitas
dilakukan di rumah
saja, termasuk ibadah shalat tarawih. Di mana biasanya, umat muslim melakukannya di
masjid ataupun mushalla terdekat dari tempatnya berada. Namun keadaan seperti
ini, shalat tarawih harus dilakukan di rumah saja dan semua kepala keluarga
atau pun lelaki baligh kebanyakannya menjadi imam shalat tarawih di rumah
masing-masing. Bayangkan saja, biasanya yang menjadi imam shalat tarawih hanya Imam
di Mesjid namun kini semuanya menjadi imam tarawih di rumah masing-masing.
Lebih
banyak waktu untuk beribadah
Meski
aktivitas tetap dilakukan via online, justru ini peluang besar untuk
kita lebih khusyuk beribadah dalam bulan Ramadhan, di mana waktu kosong kita
lebih banyak dari biasanya sebelum Covid-19
ada. Meski di balik
wabah ini banyak kegiatan yang harus dibatalkan ataupun ditunda, namun saat
sekaranglah peluang besar yang tanpa kita sadari untuk mendekatkan diri kepada
Allah. [Oleh Rouzatul Jannah: Mahasiswa UIN Ar-Raniry]