Rahmat Lidayani.(foto: dok. pribadi) |
Oleh Rahmat Lidayani (Alumni Ekonomi Syariah, Mantan Ketua Senat FEBI UIN Ar-Raniry 2019)
WASATHA.COM - Virus corona semakin meningkat populasinya diberbagai belahan kota yang ada di Indonesia hingga menyita perhatian pemerintah dan seluruh pimpinan kabupaten/kota agar melahirkan berbagai kebijakan demi mencegah meningkatnya penyebaran kasus COVID-19 ini.
WASATHA.COM - Virus corona semakin meningkat populasinya diberbagai belahan kota yang ada di Indonesia hingga menyita perhatian pemerintah dan seluruh pimpinan kabupaten/kota agar melahirkan berbagai kebijakan demi mencegah meningkatnya penyebaran kasus COVID-19 ini.
Berbagai kebijakan dan himbauan atau maklumat
dikeluarkan lewat beberapa media untuk masyarakat agar lebih waspada dan selalu
menjaga kebersihan. Keputusan pemerintah merupakan pedoman wajib untuk
dilaksanakan ditengah-tengah kondisi seperti ini.
Salah satu himbauan pemerintah adalah untuk menghindari
keramaian dan tidak datang kepada titik kerumunan dalam skala yang besar untuk
mencegah penyebaran COVID-19.
Dalam upaya mencegah penyebaran wabah corona ini,
pemerintah juga telah mengimbau untuk kegiatan apapun harus dihentikan sampai
waktu yang belum ditentukan, termasuk aktivitas kantor, pendidikan dan kegiatan
lainnya. Semua kegiatan diarahkan untuk dilaksanakan secara online termasuk
siswa-siswi sekaligus mahasiwa agar melakukan kegiatan belajar dirumah masing
masing atau juga dikenal dengan work from home.
Seiring dengan bertambahnya kasus ini di Indonesia,
media sosial dan atau sistem online lainnya menjadi salah satu cara untuk komunikasi
saat ini. Social descanting membuat masyarakat perlu untuk bekerja dirumah
masing masing dan mengindahkan maklumat pemerintah agar kasus ini dapat
terselesaikan dan tidak terus menyebar.
Media online sangat memiliki peran penting baik dalam
melaksanakan tugas maupun sebagai alat untuk mendapatkan berbagai info terkini
tentang perkembangan kasus COVID-19 yang ada di Indonesia.
Sudah sepantasnya era digital telah menyuguhkan
berbagai kemudahan bagi seluruh penggunanya. Media sosial dapat memangkas jarak
komunikasi antar individu yang dulu dianggap tidak mungkin bahkan mustahil.
Melalui Media sosial, pengguna bisa berkomunikasi langsung dengan semua orang
dan mengetahui apa yang sedang terjadi atau hangat diperbincangkan di berbagai
belahan dunia.
Berkaitan dengan digunakannya media online sebagai
salah satu alat memperoleh informasi perkembangan COVID-19 di Indonesia saat
ini, tentu banyak pihak yang juga tidak mau kalah dalam membagikan informasi
terbaru terkait virus corona serta sebab–sebab penularan dan cara untuk
penanganannnya.
Dikutip pada Kompas.com, “Dibandingkan dengan sejumlah
virus sebelumnya seperti SARS, Flu Burung, MERS, dan Flu Babi yang sama-sama
merebak di seluruh dunia, virus corona muncul di tengah angka pengguna aktif
media sosial yang sangat tinggi, yaiu 3.6 miliar orang”. Kondisi ini membuat
media online menjadi media yang sangat cepat perkembangan informasi khususnya
mengenai virus corona saat ini.
Dengan kondisi seperti ini pemberitaan melalui media online
dan penyebaran dengan medsos sangat gencar hingga menghebohkan publik sampai nantinya
akan memunculkan kepanikan, keresahan serta kekhawatrian yang berlebihan pada
publik.
Seiring dengan kondisi ini publik juga akan mulai mencari
tahu tentang berbagai informasi agar dapat terhindar dari virus ini.
Pemerintah dalam maklumat menyampaikan kepada publik
agar tidak perlu panik dan khawatir dalam menanggapi kondisi ini, namun
demikian dengan merebaknya informasi yang terus berdatangan akan membuat publik
cemas dan kebingungan serta tidak tahu pegangan informasi yang bisa dijadikan
sebagai patokan.
Di tengah kekhawatrian ini masyarakat juga terus
disinggahi oleh informasi-informasi yang tidak benar atau dikenal dengan hoax
yang akan membuat publik terus bingung. Hoax akan menjadi ancaman terberat dari
kasus COVID-19 ini karena bertaburannya informasi yang tidak jelas dan tidak
sahih sehingga masyarakat perlu melakukan penyaringan terhadap kabenaran berita
tersebut.
Selain social descanting, untuk mengatasi salah satu
ancaman berat ditengah kasus corona saat ini adalah social control, dalam
saling menjaga sesama warga negara, masyarakat tidak hanya dituntut untuk patuh
kepada maklumat atau himbauan pemerintah saja tetapi masyarakat juga dapat
meningkatkan social control atau kontrol sosial terutama dalam mendapatkan
informasi dan etika dalam membagikan informasi yang diperoleh terhadap berita
COVID-19 ini.
Dengan ini masyarkat akan saling mengontrol perilaku,
sikap atau kegiatan sehari-hari oleh masing masing individu agar selalu dapat
mencegah penyimpangan sosial serta dapat mengajak masyarakat untuk berperilaku
dan bersikap sesuai dengan norma serta nilai-nilai yang berlaku.
Dengan adanya kontrol sosial ini disamping
berdampingan dengan social descanting maka diharapkan mampu meluruskan masyarakat yang berperilaku menyimpang
termasuk penyebar hoax dan berita yang tidak kredibel.
Dengan demikian publik akan menjaga semua perkembangan
kasus ini baik pada pemberitaan yang diterima maupun informasi yang akan dibagikan
sehingga terhindar dari hoax atau berita-berita yang tidak jelas untuk meredam
kecamasan dan kekhawatiran publik dalam menanggapi setiap perkembangan
informasi COVID-19 ini.[]
*tulisan artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis
*tulisan artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis