WASATHA.COM, Banda Aceh - Seratusan jajaran dosen, tenaga struktural beserta karyawan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry menghadiri Samadiyah bersama membaca tahlil dan mendo'akan sejumlah keluarga civitas FTK yang meninggal dunia beberapa waktu lalu.
Samadiyah yang dipimpin oleh dosen PGMI, Tgk Irwandi Yusuf, MA ini berlangsung di Aula Utama FTK Lantai dan dikoordinir oleh Badan Edukasi Sosial Tarbiyah (BEST), Kamis (29/01).
Sebagaimana diketahui, sejumlah anggota keluarga civitas FTK beberapa waktu lalu dipanggil kehadirat Allah Swt antara lain yaitu ibu dari Marzuki Abubakar, M.Si, isteri dari Dr. H. Ahmad Fauzi, orang tua dari Ridwan, mertua dari Mardin M. Nur, MA dan ibu dari Suparman.
Selain Samadiyah, kegiatan juga dibingkai dengan acara arisan dan silaturrahmi antara sesama civitas FTK serta kajian keislaman yang disampaikan olah Dr. Hasan Basri Ahmad, MA.
Dekan FTK, Dr. Muslim Razali,SH, M. Ag dalam sambutannya mengatakan, acara ini dilakukan sebagai wujud kepedulian antara sesama civitas FTK yang mengalami musibah.
Sebab, saat musibah berlangsung tidak semua civitas FTK dapat mengunjungi keluarga yang ditimpa musibah.
Menurut Dr. Muslim, hal menarik kegiatan ini diawali dengan Kajian Keislaman dan dilanjutkan dengan tahlil samadiah bersama.
Kajian keislaman dilaksanakan untuk menambah dan memperkaya wawasan keislaman antar sesama, sedangkan tahlil samadiah sebagai wujud kepedulian antara sesama civitas FTK yang mengalami musibah, dikarenakan saat musibah berlangsung tidak semua civitas FTK dapat mengunjungi keluarga yang ditimpa musibah.
"Selain itu, acara ini kita buat juga untuk memperkuat silaturrahmi dan konsolidasi antara civitas Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry. Dengan terselenggaranya acara ini, kita berharap FTK dapat lebih solid, "ujarnya.
Sementara itu, ketua BEST, Ibu Mustabsyirah, M. Ag dalam sambutannya mengatakan, kegiatan BEST kali ini juga bersinergi dengan Dharma Wanita FTK.
Kegiatan sosial dan Kajian Keislaman bulanan terus berlanjut sebagaimana biasanya.
"Terkait kegiatan takziah kepada keluarga civitas FTK yang ditimpa musibah, hasil rapat bersama diputuskan tempat penyelenggaraannya yaitu di aula FTK dengan pertimbangan tertentu setelah melakukan evaluasi, " katanya.
Namun, tambahnya, opsi untuk melakukan kunjungan ke rumah musibah tentu dapat saja dilakukan atas permintaan atau kelapangan ahlul bait.
Sementara itu, Dr. Hasan Basri Ahmad dalam materinya menguraikan tema "Dhalalah dalam Al-Qur'an".
Tema ini disampaikan agar mendapat perhatian akademisi dan profesional untuk dibahas terkait kondisi kekinian kisruh keummatan.
Dalam materinya, Dr. Hasan Basri menguraikan point-point kriteria sesat hasil fatwa ulama Indonesia dan fatwa MPU Aceh sebagai bagian ulasan penting.
Dalam paparannya, ia mengharapkan agar intelektual kampus agar seharusnya mengambil perhatian serius terhadap kebijakan pemerintah yang dapat memicu kekisruhan umat dan memberikan kontribusi pemikiran kepada pemerintah daerah, dinas terkait, MPU dan sebagainya.
"Kampus tidak boleh stagnan. Intelektual kampus harus menjadi mediator terhadap fenomena konflik keummatan," tambahnya.
Kegiatan yang berlangsung hingga siang hari ini diikuti oleh civitas akademika; para pimpinan, ketua-ketua prodi, dosen, karyawan dan keluarga besar FTK, Dharma Wanita. Sesuai acara, panitia yang dipimpin oleh Ibu Mustabsyirah juga menyalurkan sumbangan nasi kotak kepada panti Jompo Ulee Kareng [ ]