WASATHA.COM, Banda Aceh - Faku Kedokteran Universitas Syiah Kuala merangkul dua kampus dunia yaitu University of Copenhagen, University of Colorado Boulder dan lembaga riset Danish Institute against Torture (DIGNITY) serta Universitas Indonesia, untuk melakukan riset terkait kesehatan anak dan remaja. Kick off Meeting riset ini dilaksanakan di Balai Senat Unsyiah. (Darussalam, 13/1).
Dekan FK Unsyiah Prof. Dr. Maimun Syukri Sp.PD (K) mengatakan, riset bersama ini didanai oleh Botnar Foundation Swiss yang melibatkan sejumlah peneliti dari kampus tersebut. Adapun tema risetnya adalah Addressing the wellbeing and security needs of urban children and adolescents in Indonesia in the digital era.
Maimun menyebutkan, Aceh mengalami dua peristiwa penting yang menyebabkan angka kematian yang besar, yaitu konflik bersenjata dan gempa serta tsunami 2004 silam. Dua tragedi ini telah menyebabkan korban meninggal dalam jumlah yang besar.
Namun sekarang, pertumbuhan penduduk Aceh meningkat sangat signifikan khususnya di kalangan usia anak-anak dan remaja. Kelompok umur ini memiliki perkembangan yang sangat dinamis, sehingga membutuhkan perhatian khusus untuk mendukung perkembangannya.
“Sebab kelompok usia ini sering mengalami berbagai masalah, dan kemungkinan besar akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan mereka,” ucap Maimun.
Untuk itulah, Maimun menilai riset bersama ini sangat penting. Ia juga mengajak mahasiswa doktor ataupun pasca sarjana yang tertarik pada tema penelitian ini untuk terlibat dalam riset ini.
“Kolaborasi penelitian ini harus memberikan manfaat tertinggi dalam meningkatkan kesejahteraan anak-anak dan remaja, terutama di Banda Aceh,” ucapnya.
Dr. Sharlena dari DIGNITY mengatakan, ruang lingkup riset ini adalah untuk mengadaptasi model SCSS, sebagai pendekatan komprehensif untuk menangani kesehatan anak-anak. Kegiatan riset ini melibatkan multi-disiplin ilmu dan menggunakan alat pengumpul informasi yang efektif.
Hal ini sangat sejalan dengan program yang telah dijalankan DIGNITY selama ini. Di mana lembaga ini, berperan aktif untuk membantu keluarga dalam mengatasi trauma dan masalah sehari-hari, berupaya meningkatkan keterampilan mengasuh anak, reintgrasi sosial dan pembelajaran interpersonal.
“Mitra kerja kami ada lebih 20 negara. Kami bekerja untuk memberi dukungan dan pengembangan kapasitas organisasi lokal. Dan sekarang, Unsyiah menjadi salah satu salah satu mitra baru kami yang paling penting,” ucapnya.
Rektor Unsyiah Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng mengatakan, dirinya sangat bangga atas keterlibatan FK Unsyiah dalam riset ini. kolaborasi penelitian tingkat internasional ini akan semakin menguatkan posisi Unsyiah di tingkat global.
Selama ini Unsyiah telah memberikan banyak perhatian terhadap kolaborasi riset berskala internasional. Baik dalam bentuk program pendidikan atau penelitian bersama dengan pihak asing.
Dalam rentang 2018 – 2019, Unsyiah telah menjalin kerja sama dengan beberapa kampus dunia. Seperti Tokyo Metropolitan University, Oberlin Shansi Memorial Association, University of Dundee, Scotland, Leiden University, The Netherlands dan University of Limoges, France.
“Maka kami berharap kolaborasi penelitian ini memiliki dampak yang berarti tentang kesejahteraan anak-anak dan remaja, tidak hanya untuk Aceh tetapi juga untuk Indonesia dan komunitas global. Kami menantikan kesuksesan terbaik proyek penelitian ini,” pungkas Rektor.
Turut hadir dalam pertemuan ini Wakil Rektor I Unsyiah Prof. Dr. Marwan, Wakil Rektor IV Unsyiah Dr. Hizir. Dr. Morten dari University of Copenhagen, Dr. Beverly, Dr. Sabrina, Dr. Susanne dan Dr. Jody dari University of Colorado Boulder. Serta Rina Suryani Oktari dan Haiyun Nisa yang merupakan peneliti dari FK Unsyiah.
Dekan FK Unsyiah Prof. Dr. Maimun Syukri Sp.PD (K) mengatakan, riset bersama ini didanai oleh Botnar Foundation Swiss yang melibatkan sejumlah peneliti dari kampus tersebut. Adapun tema risetnya adalah Addressing the wellbeing and security needs of urban children and adolescents in Indonesia in the digital era.
Maimun menyebutkan, Aceh mengalami dua peristiwa penting yang menyebabkan angka kematian yang besar, yaitu konflik bersenjata dan gempa serta tsunami 2004 silam. Dua tragedi ini telah menyebabkan korban meninggal dalam jumlah yang besar.
Namun sekarang, pertumbuhan penduduk Aceh meningkat sangat signifikan khususnya di kalangan usia anak-anak dan remaja. Kelompok umur ini memiliki perkembangan yang sangat dinamis, sehingga membutuhkan perhatian khusus untuk mendukung perkembangannya.
“Sebab kelompok usia ini sering mengalami berbagai masalah, dan kemungkinan besar akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan mereka,” ucap Maimun.
Untuk itulah, Maimun menilai riset bersama ini sangat penting. Ia juga mengajak mahasiswa doktor ataupun pasca sarjana yang tertarik pada tema penelitian ini untuk terlibat dalam riset ini.
“Kolaborasi penelitian ini harus memberikan manfaat tertinggi dalam meningkatkan kesejahteraan anak-anak dan remaja, terutama di Banda Aceh,” ucapnya.
Dr. Sharlena dari DIGNITY mengatakan, ruang lingkup riset ini adalah untuk mengadaptasi model SCSS, sebagai pendekatan komprehensif untuk menangani kesehatan anak-anak. Kegiatan riset ini melibatkan multi-disiplin ilmu dan menggunakan alat pengumpul informasi yang efektif.
Hal ini sangat sejalan dengan program yang telah dijalankan DIGNITY selama ini. Di mana lembaga ini, berperan aktif untuk membantu keluarga dalam mengatasi trauma dan masalah sehari-hari, berupaya meningkatkan keterampilan mengasuh anak, reintgrasi sosial dan pembelajaran interpersonal.
“Mitra kerja kami ada lebih 20 negara. Kami bekerja untuk memberi dukungan dan pengembangan kapasitas organisasi lokal. Dan sekarang, Unsyiah menjadi salah satu salah satu mitra baru kami yang paling penting,” ucapnya.
Rektor Unsyiah Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng mengatakan, dirinya sangat bangga atas keterlibatan FK Unsyiah dalam riset ini. kolaborasi penelitian tingkat internasional ini akan semakin menguatkan posisi Unsyiah di tingkat global.
Selama ini Unsyiah telah memberikan banyak perhatian terhadap kolaborasi riset berskala internasional. Baik dalam bentuk program pendidikan atau penelitian bersama dengan pihak asing.
Dalam rentang 2018 – 2019, Unsyiah telah menjalin kerja sama dengan beberapa kampus dunia. Seperti Tokyo Metropolitan University, Oberlin Shansi Memorial Association, University of Dundee, Scotland, Leiden University, The Netherlands dan University of Limoges, France.
“Maka kami berharap kolaborasi penelitian ini memiliki dampak yang berarti tentang kesejahteraan anak-anak dan remaja, tidak hanya untuk Aceh tetapi juga untuk Indonesia dan komunitas global. Kami menantikan kesuksesan terbaik proyek penelitian ini,” pungkas Rektor.
Turut hadir dalam pertemuan ini Wakil Rektor I Unsyiah Prof. Dr. Marwan, Wakil Rektor IV Unsyiah Dr. Hizir. Dr. Morten dari University of Copenhagen, Dr. Beverly, Dr. Sabrina, Dr. Susanne dan Dr. Jody dari University of Colorado Boulder. Serta Rina Suryani Oktari dan Haiyun Nisa yang merupakan peneliti dari FK Unsyiah.