Laporan: Rizkiana
WASATHA.COM, Banda Aceh- Keberadaan kebun kopi di daerah dataran tinggi Tanoh Gayo telah berkembang pada awal
kolonial Belanda Bahkan, terdapat beberapa daerah yang masih bernuansa Belanda
seperti Pilar, Rendines serta Bergendal dan salah satu tempat yang paling cocok
dijadikan tempat santai adalah saat ngopi adalah Seladang Coffee.
Beberapa peninggalan
tersebut justru masih berkaitan dengan kolonial seperti LTA77 di Pondok Gajah sebagai tempat pengolahan
kopi gayo di Kabupaten Bener Meriah.
Di dataran tinggi Gayo khususnya di daerah
Bener Meriah dan Aceh tengah ini
sangat cocok ditanami dengan berbagai macam jenis kopi karena, tanahnya yang
subur mebuat kualitas pertumbuhan kopi tersebut semakin baik dan unggul salah
satunya kopi yang di tanam di daerah pegunungan di dataran tinggi Gayo.
Suatu keunikan karena di dataran
tinggi Gayo khususnya di daerah Bener Meriah. Di temukan berbagai varietas kopi
arabika, jenis kopi yang di temukan dalam satu kebun pun umumnya jarang yang
single variety. Yaitu, Timtim yang sekarang disebut sebagai varietas Gayo 1,
(BourBon) varietas Gayo 2, Varietas P88
Gayo 3, Longberry, Ateng perawakan pendek dan berbuah lebat.
Berbagai macam
jenis kopi dan tahapan dari pemetikan kopi hingga menjadi kopi yang bisa kita
nikmati. Kualitas kopi gayo terdiri dari dua kelas yakni kelas premium dan
biasa, kelas premium biasanya memiliki sertifikat, dipanen dan di olah secara
khusus serta permintaan khusus dari pembelinya Sementara untuk kopi gayo biasa
bisa di nikmati siapa saja dan harga nya pun lebih terjangkau.
Karakter rasa kopi gayo adalah body dan aroma
yang kuat. Tingkat keasamannya rendah dengan sedikit rasa rempah (spice). Rasa
kopi gayo yang kuat namun tidak pahit
membuatnya sangat digemari banyak orang, terutama di Amerika serikat dan Eropa.
Karakter yang clean membuatnya laku sebagai camuran house blend. Arabika Gayo
yang menjadi salah satu varietas kopi terbaik kembali mendapat pengakuan dari
pengamat asing, terutama dari anggota Specialty Coffee Association of Europe
(SCAE) mereka menyebutnya sebagai kopi terbaik dunia, mulai dari aroma sampai
cita rasa yang luar biasa.
Menurutnya, kopi arabikamemiliki cita rasa yang
khas, berupa aroma buah-buahan dan terasa lembut. Sehingga, patut jika dikatakan
arabika Gayo merupakan kopi berkualitas terbaik di dunia.
“Kopi arabika yang
kita minum ini sudah sangat nikmat, apalagi kalau kopi luwak, saya rasa sudah
sangat luar biasa”, di akui Colin Smith melalui seorang penerjemah.
Kopi Gayo menjadi salah satu kopi kebanggaan indonesia yang dikenal di
pasar dunia internasional. Hampir semua orang mengenal kopi ini dengan segala
rasanya yang tak terlupakan.
Kopi inilah yang membuat dataran tingggi Gayo
khususnya Bener Meriah begitu mahsyur di indonesia hingga tingkat internasional
sebagai penghasil kopi, di dukung dengan kondisi alam yang yang bagus serta
ketelatenan petani kopi di daerah Bener Meriah jadi tidak heran Aceh khususnya
di daerah Gayo menjadi salah satu daerah penghasil kopi terbesar di indonesia
dengan kualitas yang unggul.[]