Iklan

Iklan

“Te O Toriatte” Karya Akmal Nasery Basral Diluncurkan di Unsyiah

12/24/19, 23:59 WIB Last Updated 2019-12-25T02:24:05Z

WASATHA.COM, Banda Aceh -  Buku “Te O Toriatte” atau ‘‘Genggam Cinta”  karya novelis kawakan Akmal Nasery Basral,  Selasa (24/12) diluncurkan di VIP Room AAC Dayan Dawood Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.

Peluncuran sekaligus diskusi buku itu dibuka langsung oleh Rektor Unsyiah,  Prof Dr Ir Syamsul Rizal,  M. Eng.

Acara yang dimoderatori oleh Dr Hendra Syahputra, MM itu juga menghadirkan Psikolog Yulia Direzkia.

Uda Akmal panggilan akrab penulis,  menceritakan buku itu ia tulis berdasarkan kisah nyata seorang remaja korban Tsunami Aceh 2004 silam dan riset sang penulis berkait bencana tsunami.

Buku dengan judul “Te O Toeriatte” ini bercerita tentang seorang gadis asal Aceh yang mengalami PTSD (Post- Traumatic Stress Disorder).

Dikisahkan,  Meutia Ahmad Sulaiman baru berusia 14 tahun ketika tsunami Aceh menewaskan kedua orangtua dan ketiga adiknya pada tahun 2004.

Dia selamat tersangkut di tiang kapal yang terdampar di pemukiman warga. Kisah Meutia mendapat liputan media massa internasional dan menarik perhatian suami-istri Hiroshi dan Harumi di Fukushima, Jepang, untuk mengadopsinya dan di sinilah kisah meutia dimulai dalam sebuah buku “Te O Toeriatte.

Uda Akmal menambahkan kisah Meutia beberapa tahun kemudian bersama orang tua angkatnya di Jepang dengan terulangnya musibah gempa dan Tsunami di Tohoku serta Fukushima sehingga mengingatkannya kembali dengan musibah di Aceh sehingga membuatnya traumatik.

“Untuk beberapa tahun selanjutnya Meutia merasakan kebahagiaan sebuah keluarga. Namun, triple disaster yang menghancurkan Tohoku (gempa bumi dan tsunami) serta Fukushima (kebocoran reaktor nuklir) pada tahun 2011 dan menewaskan orangtua angkatnya, membuat hidup Meutia kembali terpuntir pusaran traumatik yang meretakkan jiwanya,” kata Uda Akmal.

Yulia Direzkia, M.Si., psikolog, dalam launcing ini menjelaskan traumatik yang dialami oleh Meutia dalam hidupnya selama bencana di Aceh dan Jepang.

“Beberapa halaman menjelaskan traumatik PTSD yang di alami oleh Meutia salah satunya saat dia berada dalam sebuah Taxi dan tiba tiba berteriak kepada supir untuk berhenti karena ia melihat seorang anak kecil laki-laki menyebrang seumuran adiknya yang terlepas dari pelukannya saat diterjang ombak Tsunami Aceh 15 tahun silam, dan saat di periksa oleh supir tidak ada sipapun yang menyebrang,” jelasnya.

Selain dihadiri oleh beberapa Profesor, lauching buku tersebut juga dihadiri oleh beberapa komunitas kreaktif di Aceh []


Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • “Te O Toriatte” Karya Akmal Nasery Basral Diluncurkan di Unsyiah

Terkini

Topik Populer

Iklan