WASATHA.COM, AMERIKA
SERIKAT- Ratusan mahasiswa Universitas Harvard Amerika Serikat melakukan aksi
membubarkan diri dari ruang kuliah ketika seorang diplomat Israel, Dani Dayan
melakukan kuliah umum di universitas tersebut pada kamis (14/11/2019).
Dilansir dari Middle East Monitor (MEMO), Diplomat tersebut ditolak secara massal oleh ratusan mahasiswa Harvard dikarenakan
dirinya membawa sebuah diskusi yang dianggap propaganda buruk berjudul “Strategi
Hukum Pemukiman Israel” di tanah yang telah diduduki.
Dalam sebuah video, terlihat para mahasiswa awalnya memenuhi
ruang kuliah umum, kemudian setelah moderator mempersilahkan diplomat Israel tersebut
memulai kuliah, maka mereka para
mahasiswa yang tadinya memenuhi ruangan kuliah berdiri satu persatu
meninggalkan ruangan dengan mengangkat plakat bertuliskan “Pemukiman Israel
Illegal” dan “ Pemukiman adalah kejahatan perang”. Melihat hal itu Dayan
terkejut dan terdengar bergumam mengatakan “Aku ingat melakukan hal ini ketika
TK”.
100+ ppl protested Israeli war criminal Dani Dayan’s talk on “The Legal Strategy of Israeli Settlements.” Settlements are illegal under int'l law and part of a grander strategy of settler colonialism and the displacement of Palestinians.— Harvard PSC (@HarvardPSC) November 13, 2019
We cannot tolerate his extremist views. pic.twitter.com/vfmf1AVM3T
Aksi itu dilakukan bukan hanya sebagai bentuk penolakkan
terhadap kependudukan Israel di tanah palestina, namun juga bentuk solidaritas
membela tanah palestina dari aksi illegal israel.
Para mahasiswa tersebut menilai apa yang hendak dilakukan
oleh Israel terhadap palestina merupakan kejahatan illegal dan melawan hukum
internasional. Memakmurkan kolonialisme dan aksi ekstrimis pemindahan rakyat
palestina dari tanah mereka sendiri. Maka pandangan seperti ini pantas
menjadi penolakkan besar. Seperti yang
dikutip dari akun twitter @HarvardPSC yang berbunyi,
“ 100+ ppl protested Israeli war criminal Dani Dayan’s
talk on “The Legal Strategy of Israeli Settlements.” Settlements are illegal
under int'l law and part of a grander strategy of settler colonialism and the
displacement of Palestinians. We cannot tolerate his extremist views”
(100+ orang
memprotes penjahat perang Israel, Dani Dayan, berbicara tentang "Strategi
Hukum Pemukiman Israel." Pemukiman ilegal di bawah hukum internasional dan
bagian dari strategi megah kolonialisme pemukim dan pemindahan warga Palestina.
Kita tidak bisa mentolerir pandangan ekstremisnya).
Para mahasiswa Harvard juga merasa kecewa dengan pihak
fakultas hukum yang telah mengundang secara resmi diplomat Israel tersebut ke
universitas untuk memberikan kuliah umum dengan materi propanda.
“Saya kecewa terhadap Fakultas Hukum Harvard yang membiarkan
propaganda seperti ini terjadi sebagai proyek kolonial yang diframing sebagai
bentuk ‘legal’, ujar salah seorang mahasiswa yang melakukan aksi solidaritas.
Aksi seperti ini bukan merupakan kasus yang pertama terjadi, melainkan pernah dan sering terjadi di universitas-universitas ternama lainnya. []