WASATHA.COM, Blangkejeren - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak (DPPPA) Aceh serta dua fasilitator Forum Anak Tanah Rencong (FATAR), berkesempatan
bertatap muka langsung dengan anak yang terpilih menjadi ketua Forum Anak Desa
di Kabupaten Gayo Lues, Sabtu (19/10/2019).
Sebelumnya jumlah keseluruhan peserta
sebanyak 170 orang anak yang didampingi oleh DPPPA Gayo Lues beserta juga
dengan Forum Anak Seribu Bukit, namun dari sekian banyaknya jumlah tersebut sebanyak
Sembilan orang terpilih menjadi ketua yang mewakili desanya masing-masing pada
acara ini.
Kegiatan pembentukan Forum Anak Daerah
tingkat desa tahap II Gayo Lues, sebagai upaya mewujudkan Kota Layak Anak (KLA)
di daerah tersebut.
Amrina Habibi, Kabid Pemenuhan Hak Anak (PHA) DPPPA
Aceh sekaligus pemateri acara mengatakan seluruh proses rangkaian kegiatan
dikelola dengan sangat terbuka dan menyenangkan dengan adanya partisipasi Forum
Anak Seribu Bukit Gayo Lues.
“Kegiatan ini melibatkan berbagai macam rangkaian
aktivitas, mulai dari seputar pemahaman terkait Forum Anak, Undang-Undang tindak
pidana anak, seputar isu hangat yang terjadi di Gayo Lues, seperti isu pernikahan
usia anak, kekerasan anak dan pemahaman Kota Layak Anak (KLA) serta membincangkan
tentang kondisi fasilitas yang ramah anak,” ujarnya.
Ia juga mengucapkan, selain fokus pada
pembentukan forum anak tingkat desa DPPPA Gayo Lues dan DPPPA Aceh juga memberikan
kesempatan sesi sharing terbuka bagi seluruh anak.
“Adapun yang menjadi titik utama pembahasan dari sesi sharing lebih mendominasi pada perihal lingkungan yang kurang kondusif bagi anak. Hal ini dikarenakan rata-rata desa memilki permasalahan sama seperti, kurangnya kesadaran peduli lingkungan terkait sampah, sarana prasana yang kurang memadai, tidak tersedianya ruang bermain untuk anak serta kurangnya fasilitas penunjang bakat minat anak baik dari segi olahraga maupun kesenian,” jelasnya.
Disamping itu, Amrina juga mengapresiasi bentuk
partisipasi bakti sosial yang dilakukan oleh anak-anak desa Gele selepas acara pembentukan
Forum Anak Tingkat Desa ini usai.
“Semoga setelah adanya penyampaian pendapat anak tentang isu peduli lingkungan sekiranya pihak pemerintah, masyarakat, dan keluarga dapat bekerja sama dengan segera mangatasi permasalahan ini,” harapnya.
Selain itu Amrina Habibi juga menyampaikan
beberapa pesan penting terutama kepada Dinas P3A KB Gayo Lues agar dapat
menindaklanjuti hasil pertemuan dengan pembinaan lanjutan dan membangun
hubungan baik sejumlah penghulu agar potensi yang di miliki anak tidak tersia-siakan.
“Anak-anak telah menujukkan potensi sangat
luar biasa hanya saja bagaimana orang dewasa dapat melihat ini sebagai potensi
besar untuk membangun kabupaten Gayo Lues menuju Kota Layak Anak (KLA),” pungkasnya.
Hal senada juga di utarakan oleh
Suhardiansyah, Penghulu Desa Ulun Tanoh yang juga turut hadir dalam acara
tersebut.
Ia mengatakan sangat mengapresiasi pembentukan Forum
Anak Tingkat Desa ini.
“Saya sangat apresiasi terhadap pembentukan
Forum Anak Tingkat Desa ini, karna akan membantu pemerintah desa dalam menyelesaikan
permasalahan anak-anak sebagaimana kebutuhan dan permasalahan anak-anak yang
lebih mengetahui serta dana desa sangat siap di alokasikan untuk menunjang
Forum Anak Desa," sebutnya.
Sementara itu proses pembentukan forum anak desa, Gayo
Lues ini di fasilitasi oleh dua asilitator FATAR Aceh, Septia Karlina dan
Syarifah Zahra Salsabila.
Adapun, berikut nama-nama sembilan orang ketua
Forum Anak Desa yang telah terpilih dan mewakili masing-masing desanya: Ayyasi
Al-Azis (Desa Raklunung), Dody Mobb (Desa Lempuh), Mutia Yara (Desa Leme), Fitri
Sulaiha (Desa Uluntanoh), Nurummi Salsabila (Desa Penggalangan), Marleni (Desa Gele),
Rani Susila (Bacang), Sandi (Desa Sere), dan Fatih Nuchalis W (Desa Porang).
Kearifan lokal menjadi nilai yang tak luput
di kelola oleh anak-anak Gayo Lues, sehingga kegiatan pembentukan Forum Anak Desa
selama dua hari penuh dengan makna dan kesan. Lagu Gayo dan juga Didong menjadi
tampilan saat proses diskusi dengan padanan kata dalam bahasa Gayo seperti kata,
Murum-Murum (Sama-Sama) yang melambangkan semangat kebersamaan. []